Sunday, September 8, 2013

menurut Ag. Soejono john Dewey


Menurut dasar-dasar diatas, menurut Ag. Soejono dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut Dewey pendidikan itu ialah memberikan kesempatan untuk hidup dan hidup adalah menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kesempatan diberikan dengan jalan berbuat secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan pengalaman sebagai modal berharga dalam berfikir kritis, serta produktif dan berbuat susila. sebenarnya pandangan-pandangan Dewey tentang pendidikan sukar diklasifikasikan kadang merupakan pengungkapan fakta, tetapi kadang ekspresi penilaian terhadap fakta. Dan fakta yang ia kemukakan ada tiga macam yaitu: hakekat manusia, masyarakat yang memiliki suatu sistem kelembagaan yang memiliki bagian-bagian yang saling bekerja sama, mengenai kondisi sekolah-sekolah.
Pandangan-pandangan John Dewey terhadap pendidikan secara umum pada dasarnya adalah upaya redefinisi pendidikan dan tujuan umum pendidikan. Definisi pendidikan menurut Dewey adalah proses dimana masyarakat mengenal diri. Dengan kata lain pendidikan merupakan proses agar masyarakat menjadi survival untuk menjadi kekal dan abadi. Secara khusus rekomendasi Dewey terhadap pendidikan mecakup dua hal diantaranya: Pertama. metode pendidikan. Menurut Dewey metode pendidikan adalah upaya menanamkan disiplin, tetapi bukan otoritas. Yang penting adalah mengontrol anak dari eksternal. Metode pengajaran dengan displin berarti seorang mengarahkan pelajaran dengan disiplin dengan cara: 1). Semua paksaan harus dibuang, 2). Agar dapat muncul minat, guru harus intim dengan kecakapan dan minat setiap murid, 3). Guru harus menciptakan situasi di kelas sehingga setiap orang turut berpartisipasi dalam proses belajar.
Kedua. kurikulum. Rekomendasi Dewey berkaitan dengan kurikulum tergantung pada definisinya tentang pendidikan dan pandangannya tentang tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah meningkatkan lembaga-lembaga yang membentuk masyarakat. Sedangkan isi pendidikan adalah mata pelajaran yang memberikan impulse kepada anak didik. Isi tersebut meliputi menejemen dan pelaksanaan semua materi pelajaran. Disamping itu pandangan Dewey mencakup beberapa point yaitu:
a) Education as a necessity of life.
Dewey memandang bahwa pendidikan merupakan kebutuhan hidup. Dewey mengartikan pendidikan adalah transmisi yang dilakukan melalui komunikasi. Dan hidup itu sendiri pada dasarnya adalah proses perbaikan diri. maka kelestarian hidup itu hanya dapat dijaga dengan perbaikan yang konstant yaitu pendidikan.

b) Education as a social fungction.
Masyarakat disini lebih daripada sebuah tempat dan perantara interaksi watak seorang dengan lingkungan. Lingkungan sosial lebih merupakan keseluruhan aktifitas seseorang terutama dalam melakukan aktifitas fisik sebagai pengaruh salah seorang dalam kelompok tersebut. Secara gradual ini merupakan efek pendidikan. dan masing-masing individu mempunyai tujuan atau partisipasi dalam beberapa aktivitasnya.
c) Education as direction
Pada situasi sosial tertentu anak berhubungan langsung dengan perbuatan mereka. untuk apa mereka melakukan dan berbuat secara tiba-tiba. Aktivitas mereka ini secara langsung merupakan hasil dari pengertian dari partisipasi-partisipasinya. Sehingga penampilan berbeda dengan tindakan seseorang. Hal ini merupakan akhir dari sebuah tindakan sebagai pokok dari kontrol sosial secara tidak langsung. Dan sekolah merupakan kesempatan yang besar bagi penafsiran sebuah aktivitas di dalam pengajaran dan mereka mungkin memperoleh perasaan sosial atas kekuatan mereka sendiri dari materi-materi serta peralatan yang digunakan.
d) Education as growth.
Kekuatan belajar dari makna pengalaman-pengalaman adalah suatu kebiasaan. Kebiasaan tersebut merupakan kapasitas aktif untuk mengatur aktivitas. Dan pendidikan adalah salah satu bagian dari pertumbuhan yang mana kriteria nilai dari pendidikan persekolahan merupakan perluasaan dalam membuat efektifitas hasrat seseorang secara nyata.
e) Education as preparation.
Dewey mengatakan” preparing or getting ready for some future duty or privilege’. Pendidikan adalah mempersiapkan atau mendapatkan kesiapan untuk banyak tugas atau tanggung jawab mendatang.
f) Education is unfolding.
Dewey mengatakan”the notion that education is an unfolding from within appears to have more likeness to the conception of growth which has been set forth”. Dewey lebih condong bahwa pendidikan dibentangkan dari yang nampak dan memiliki banyak kesamaan konsepsi pertumbuhan yang menjadi perlengkapan seterusnya.
g) Education as training of faculties.
“Education is the training of these faculties through repeated exercise”. Pendidikan merupakan latihan dari bagian-bagian melalui pengulangan pertanyaan.
h) Education is formation.
Pendidikan merupakan pembentukan diri. Implikasi pendidikan dari doktrin ini ialah: pertama. tindakan diri dibentuk oleh penggunaan obyek yang menimbulkan rencana dari reaksi-reaksi lain. Formasi diri ini adalah keseluruhan materi penyajian yang pantas menjadi materi pendidikan. Kedua, sejak penyajian diri mengandung penampakan bagian-bagian kontrol asimilasi dari penyajian-penyajian baru, karakter mereka sangat penting setelah efek dari penyajian – penyajian baru adalah sebagai penguat kelompok sebelumnya.
i) Education as recapitulation and restrospection.
Dewey menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menjadikan seseorang pribadi. Individu memiliki aktivitas asal sebagai dasar kenyataan. Mereka dihasilkan dengan jalan demikian atau berasal dari satu keturunan. Belajar yang dihasilkan dari masa lampau menurut Dewey tidak akan membantu kita mengerti keadaan sekarang karena hal itu bukanlah bertujuan pada hasil. Masa kini menghasilkan masalah-masalah yang memimpinnya untuk menyelamatkan masa lampau. Masa lalu adalah sumber daya yang besar bagi imajinasi.

No comments:

Post a Comment