Thursday, June 1, 2017

Perubahan pandangan tentang konflik



Perubahan pandangan tentang konflik
No
Pandangan lama
Pandangan Baru
1.
Konflik dapat dihindarkan
Konflik tidak dapat dihindarkan
2.
Konflik disebabkan oleh kesalahan-kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau
Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
3.
Konflik mengganggu organisasi dan menghalanngi pelaksanaan secara optimal
Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat
4.
Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik
Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik dan penyelesaiannya
5.
Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusan konflik
Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat
Peran konflik dalam suatu usaha
1.              Berperan benar (functional)
·                 Konflik mempunyai potensi untuk pengembangan
·                 Konflik menjadi pengganggu pelaksanaan kegiatan organisasi
2.              Berperan salah (disfunctional)

Peran fungsional konflik
1.             manajer menemukan cara penggunaan dana yang lebih baik
2.             lebih mempersatukan para anggota organisasi
3.             manajer mungkin menemukan cara perbaikan prestasi organisasi
4.             mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
5.             penggantian manajer yang lebih cakap, bersemangat dan bergagasan baru
S.      Proses terjadinya konflik
Menurut Hendricks, proses terjadinya konflik dapat diidentifkasi menjadi 3 (tiga):
1.              Tahap pertama: tahap peristiwa sehari-hari
·                 Perasaan tidak puas yang terlupakan
·                 Mulai mengedepankan kepentingan perorangan atau kelompok
·                 Terjadi konflik terbuka atau tertutup
·                 Hardjana, mengemukakan tingkatan konflik terdiri dari 6 macam:
o      Konflik yang mendahului
o      Kemungkinan konflik yang dilihat
o      Konflik yang dirasa
o      Perilaku yang tampak
o      Konflik ditekan atau dikelola
o      Dampak konflik
2.              Tahap kedua: adanya tantangan
3.              Tahap ketiga: timbulnya pertentangan
 Jenis jenis konflik
Secara umum konflik dibedakan atas dua, yaitu konflik internal dan eksternal.
Penyebab konflik internal: pertentangan antara perusahaan dengan karyawan karena sesuatu hal
Penyebab konflik eksternal: kondisi atau kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan
Berdasarkan pihak-pihak yang bertentangan, maka konflik bisa dibedakan atas:
1.              konflik dalam diri individu
·                 pertentangan yang dialami oleh seseorang karena apa yang dilakukan berbeda dengan hati nuraninya.
·                 konflik personal,antara orang yang satu dengan orang lainnya yang ada dalam satu organisasi
2.              konflik antarindividu dalam organisasi yang sama
3.              konflik antara individu dengan kelompok
·                 konflik yang terjadi antara seorang individu yang ada dalam satu kelompok dengan orang-orang yang ada di kelompoknya
·                 pertentangan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam saru organisasi, karena perbedaan kepentingan
4.              konflik antarkelompok dalam organisasi yang sama
5.              konflik antarorganisasi
o                terjadi karena persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian negara
T.     Tipe-tipe masalah konflik
Masalah konflik dalam usaha dapat dibagi menjadi 2 tipe:
1.              konflik yang tidak bisa dikendalikan manajemen usaha / bisnis, seperti adanya penipuan, kebakaran, dsb
2.              konflik yang dapat dikendalikan oleh manajemen usaha/ bisnis, seperti keuangan, SDM, pemasaraan, penjualan, promosi, produksi, operasi, dan sistem informasi
U.    Manfaat terjadinya konflik
1.              dapat meningkatkan keyakinan wirausahawan bahwa usahanya akan berhasil
2.              menjadi pandai dalam membuat keputusan
3.              dapat meningkatkan ambisinya untuk maju dalam mengembangkan usahanya
4.              menjadi pandai berkomunikasi dengan konsumen/pelanggan
5.              memiliki komitmen tinggi dalam tugasnya
6.              mau bertanggungjawab dalam usahanya
7.              merasa yakin, kreatif, dan inovatif dalam usahanya
8.              selalu toleransi dalam menghadapi resiko konflik dan ketidakpastian dalam usahanya
9.              selalu berorientasi ke masa depan dan mau belajar dari akibat konflik
10.          dapat meningkatkan kerja keras pantang menyerah dan ulet
V.    Cara penanggulangan konflik
1.              mengenali persoalan konflik usaha secara umum
2.              menentukan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan persoalan
3.              mengidentifikasi berbagai masalah konflik usaha
4.              mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan masalah konflik usaha
5.              mencari sumber-sumber masalah konflik usaha
6.              mempertimbangkan berbagai kemungkinan jalan keluarnya
7.              memilih jalan keluar penanggulangan konflik
8.              melaksanakan cara penanggulangan masalah konflik secara tepat
9.              memeriksa, apakah cara penanggulangan sudah tepat atau belum

W.  Dampak / akibat konflik
Konflik tidak selalu berdampak negatif, tetapi juga dapat berdampak positif. Dengan demikian , tidak semua bentuk konflik harus dihindarkan, kecuali bentuk konflik yang akan menghambat kinerja perusahaan.
<  Akibat negatif konflik:
1.        menghambat komunikasi
2.        mengganggu keeratana hubungan
3.        mengganggu kerjasama
4.        menggangga proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi
5.        menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
6.        individu mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustasi, dan apatisme
<  Akibat positif konflik
1.         membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
2.         berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
3.         melakukan adaptasi , sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur, mekanismeo, program, bahkan tujuan organisasi.
4.         Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
5.         Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat
X.    Cara-cara mengatasi konflik negatif
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menunjang hubungan interpersonal adalah dengan melakukan komunikasi timbal balik. Jika terjadi konflik maka dilakukan:
1.              Hindari sumber konflik
2.              Netralisasi sikap
3.              Mengubah sikap kita
4.              Blending ( mengurangi perbedaan, mencari kesamaan, menuju titik tengah)
5.              Understanding ( saling pengertian)
6.              Defusi (meredakan konflik)
Komponen kunci penyelesaian konflik:
1.         kemampuan mendengar yang baik
2.         fleksibilitas
3.         kemauan untuk berubah
4.         setuju untuk ketidaksetujuan
Y.     Metode pengelolaan konflik / memanfaatkan konflik positif
1.              Metode Stimulasi Konflik
·                 Pemasukan / penempatan orang luar ke dalam kelompok
·                 Penyusunan kembali oraganisasi
·                 Penawaran bonus
·                 Pemilihan-pemilihan manajer yang tepat
·                 Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
2.              Metode Pengurangan Konflik
Manajer biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada stimulasi konflik. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik sebaqgai berikut:
·                 mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok
·                 Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama
3.              Metode Penyelesaian Konflik
1)      Dominasi dan penekanan
Cara yang dapat dilakukan:
·                 kekerasan (forcing): penekanan-penekanan otokratik
·                 penenangan (smoothing): dengan cara diplomatis
·                 penghindaran (avoidance): manajer / pimpinan menghindar untuk menghindar untuk mengmabil posisi yang tegas
·                 aturan mayoritas (majority rule): mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil
2)      Kompromi
Bentuk-bentuk kompromi sebagai berikut:
·                 pemisahan (separation): pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai persetujuan
·                 perwasitan (arbitrasi): pihak ketiga (biasanya  manajer / pimpinan) diminta memberi pendapat
·                 kembali ke peraturan-peraturan yang berlaku: dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa peraturan-peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik
·                 penyuapan (briding): dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesaian konflik
3)      Pemecahan masalah integratif
Konflik antarkelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Secara bersama, pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah yang timbul di antara mereka

Ada 3 jenis metode penyelesaian konflik integratif:
a)      Konsensus, dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka, dan bukan mencari kemenangan sesuatu pihak
b)      Konfrontasi, dimana-mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan untuk menerima penyelesaian, suatu penyelesaian konflik yang rasional sering dapat diketemukan.
c)      Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi (superordinate goals), dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama
Konflik dalam organisasi (konflik struktural)
1.              Konflik Hirarki
Yakni konflik antara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah mungkin konflik dengan personalia, penyelia (pengawas / mandor), dewan direktur mungkin konflik dengan manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara manajemen dan para karyawan
2.              Konflik Fungsional
Yakni konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi. Contoh: konflij antara departemen produksi dengan pemasaran dalam satu organisasi perusahaan.
3.              Konflik lini – staf
Konflik yang terjadi antara lini dan staf, yang sering terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf.
Lini merupakan bentuk organisasi dimana komando berdasarkan garis dari atas ke bawah.
Staf adalah pembantu direktur sebagai tenaga ahli yang menasihati dan membantu dalam mengambil kebijakan atau memecahkan masalah. Staf tidak berhak memberikan komando kepada manajer-manajer, dan manajer boleh memiliki staf.
Konflik terjadi karena
·                 manajer menganggap:
1.         staf melangkahi wewenangnya
2.         staf tidak membri nasehat yang bermanfaat
3.         staf menumpang keberhasilan lini
4.         staf memiliki pandangan sempit
·                 staf menganggap:
1.         lini kurang memanfaatkan staf
2.         lini menolak gagasan-gagasan baru
3.         lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf
4.              Konflik formal-informal
Merupakan konflik antara organisasi formal dan informal
Organisasi formal: suatu sistem kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinir dengan sadar untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan memiliki kedudukan dan fungsi yang jelas
Organisasi informal: kumpulan hubungan antar perseorangan tanpa tujuan bersama yang disadari, meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yan g tidak disadari itu untuk tujuan bersama, tetapi tidak memiliki kedudukan dan fungsi yang jelas.
 Konflik dalam bisnis
Di dunia bisnis dapat terjadi konflik antara penjual dengan pembeli, produsen dengan pedagang perantara, pedagang besar dengan pengecer, dsb.
Penyebab:   pertentangan, perselisihan, percekcokan, dan ketidaksamaan pendapat dalam usaha atau bisnis.
Materi konflik antara penjual dan pembeli :
1.              harga barang yang diperjualbelikan
2.              kualitas barang dagang
3.              kuantitas barang dagang
4.              model barang
5.              pelayanan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
Z.     Kesimpulan:
Secara sederhana konflik terjadi karena:
1.              kegagalan komunikasi karena proses komunikasi tidak berlangsung secara baik
2.              pesan sulit dipahami karena perbedaan pengetahuan
3.              perbedaan pola pikir
4.              perbedaan kepentingan
5.              nilai-nilai yang diyakini setiap pihak
6.              prosedur yang tidak jelas
7.              suasana atau situasi lingkungan yang menekan, dll

1 comment:

  1. Best Slots Casinos Near DC | MapyRO
    The list of all the best casinos in DC, along 부천 출장샵 with information on 서산 출장마사지 the 부산광역 출장샵 casino games Get recommendations from the casino and 서울특별 출장샵 browse by 밀양 출장샵

    ReplyDelete