Perubahan
pandangan tentang konflik
No
|
Pandangan
lama
|
Pandangan
Baru
|
1.
|
Konflik dapat dihindarkan
|
Konflik tidak dapat dihindarkan
|
2.
|
Konflik disebabkan oleh kesalahan-kesalahan
manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau
|
Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk
struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan
dalam persepsi dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
|
3.
|
Konflik mengganggu organisasi dan menghalanngi
pelaksanaan secara optimal
|
Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan
kegiatan organisasi dalam berbagai derajat
|
4.
|
Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik
|
Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik dan
penyelesaiannya
|
5.
|
Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal
membutuhkan penghapusan konflik
|
Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal
membutuhkan tingkat konflik yang moderat
|
Peran
konflik dalam suatu usaha
1.
Berperan
benar (functional)
·
Konflik
mempunyai potensi untuk pengembangan
·
Konflik
menjadi pengganggu pelaksanaan kegiatan organisasi
2.
Berperan
salah (disfunctional)
Peran
fungsional konflik
1.
manajer
menemukan cara penggunaan dana yang lebih baik
2.
lebih
mempersatukan para anggota organisasi
3.
manajer
mungkin menemukan cara perbaikan prestasi organisasi
4.
mendatangkan
kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
5.
penggantian
manajer yang lebih cakap, bersemangat dan bergagasan baru
S. Proses
terjadinya konflik
Menurut
Hendricks, proses terjadinya konflik dapat diidentifkasi menjadi 3 (tiga):
1.
Tahap
pertama: tahap peristiwa sehari-hari
·
Perasaan
tidak puas yang terlupakan
·
Mulai
mengedepankan kepentingan perorangan atau kelompok
·
Terjadi
konflik terbuka atau tertutup
·
Hardjana,
mengemukakan tingkatan konflik terdiri dari 6 macam:
o Konflik yang
mendahului
o Kemungkinan
konflik yang dilihat
o Konflik yang
dirasa
o Perilaku
yang tampak
o Konflik
ditekan atau dikelola
o Dampak
konflik
2.
Tahap kedua:
adanya tantangan
3.
Tahap
ketiga: timbulnya pertentangan
Jenis
jenis konflik
Secara umum
konflik dibedakan atas dua, yaitu konflik internal dan eksternal.
Penyebab
konflik internal: pertentangan antara perusahaan dengan karyawan karena sesuatu hal
Penyebab
konflik eksternal: kondisi atau kejadian yang tidak sesuai dengan
keinginan dan harapan
Berdasarkan
pihak-pihak yang bertentangan, maka konflik bisa dibedakan atas:
1.
konflik
dalam diri individu
·
pertentangan
yang dialami oleh seseorang karena apa yang dilakukan berbeda dengan hati
nuraninya.
·
konflik
personal,antara orang yang satu dengan orang lainnya yang ada dalam satu
organisasi
2.
konflik
antarindividu dalam organisasi yang sama
3.
konflik
antara individu dengan kelompok
·
konflik yang
terjadi antara seorang individu yang ada dalam satu kelompok dengan orang-orang
yang ada di kelompoknya
·
pertentangan
antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam saru organisasi, karena
perbedaan kepentingan
4.
konflik
antarkelompok dalam organisasi yang sama
5.
konflik antarorganisasi
o
terjadi
karena persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian negara
T.
Tipe-tipe
masalah konflik
Masalah
konflik dalam usaha dapat dibagi menjadi 2 tipe:
1.
konflik yang
tidak bisa dikendalikan manajemen usaha / bisnis, seperti adanya penipuan,
kebakaran, dsb
2.
konflik yang
dapat dikendalikan oleh manajemen usaha/ bisnis, seperti keuangan, SDM,
pemasaraan, penjualan, promosi, produksi, operasi, dan sistem informasi
U.
Manfaat
terjadinya konflik
1.
dapat
meningkatkan keyakinan wirausahawan bahwa usahanya akan berhasil
2.
menjadi
pandai dalam membuat keputusan
3.
dapat
meningkatkan ambisinya untuk maju dalam mengembangkan usahanya
4.
menjadi pandai
berkomunikasi dengan konsumen/pelanggan
5.
memiliki
komitmen tinggi dalam tugasnya
6.
mau
bertanggungjawab dalam usahanya
7.
merasa
yakin, kreatif, dan inovatif dalam usahanya
8.
selalu
toleransi dalam menghadapi resiko konflik dan ketidakpastian dalam usahanya
9.
selalu
berorientasi ke masa depan dan mau belajar dari akibat konflik
10.
dapat
meningkatkan kerja keras pantang menyerah dan ulet
V.
Cara
penanggulangan konflik
1.
mengenali
persoalan konflik usaha secara umum
2.
menentukan
fakta-fakta penting yang berhubungan dengan persoalan
3.
mengidentifikasi
berbagai masalah konflik usaha
4.
mengidentifikasi
masalah yang berkaitan dengan masalah konflik usaha
5.
mencari
sumber-sumber masalah konflik usaha
6.
mempertimbangkan
berbagai kemungkinan jalan keluarnya
7.
memilih
jalan keluar penanggulangan konflik
8.
melaksanakan
cara penanggulangan masalah konflik secara tepat
9.
memeriksa,
apakah cara penanggulangan sudah tepat atau belum
W. Dampak /
akibat konflik
Konflik
tidak selalu berdampak negatif, tetapi juga dapat berdampak positif. Dengan
demikian , tidak semua bentuk konflik harus dihindarkan, kecuali bentuk konflik
yang akan menghambat kinerja perusahaan.
< Akibat
negatif konflik:
1.
menghambat
komunikasi
2.
mengganggu
keeratana hubungan
3.
mengganggu
kerjasama
4.
menggangga proses
produksi, bahkan dapat menurunkan produksi
5.
menumbuhkan
ketidakpuasan terhadap pekerjaan
6.
individu
mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir,
menarik diri, frustasi, dan apatisme
< Akibat
positif konflik
1. membuat
organisasi tetap hidup dan harmonis
2. berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan
3.
melakukan
adaptasi , sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan
prosedur, mekanismeo, program, bahkan tujuan organisasi.
4. Memunculkan
keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
5. Memunculkan
persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat
X.
Cara-cara
mengatasi konflik negatif
Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk menunjang hubungan interpersonal adalah dengan
melakukan komunikasi timbal balik. Jika terjadi konflik maka dilakukan:
1.
Hindari
sumber konflik
2.
Netralisasi
sikap
3.
Mengubah
sikap kita
4.
Blending (
mengurangi perbedaan, mencari kesamaan, menuju titik tengah)
5.
Understanding
( saling pengertian)
6.
Defusi
(meredakan konflik)
Komponen
kunci penyelesaian konflik:
1. kemampuan
mendengar yang baik
2. fleksibilitas
3. kemauan
untuk berubah
4. setuju untuk
ketidaksetujuan
Y. Metode pengelolaan konflik /
memanfaatkan konflik positif
1.
Metode
Stimulasi Konflik
·
Pemasukan /
penempatan orang luar ke dalam kelompok
·
Penyusunan
kembali oraganisasi
·
Penawaran
bonus
·
Pemilihan-pemilihan
manajer yang tepat
·
Perlakuan
yang berbeda dengan kebiasaan
2.
Metode
Pengurangan Konflik
Manajer
biasanya lebih terlibat dengan pengurangan konflik daripada stimulasi konflik.
Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik sebaqgai berikut:
·
mengganti
tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua
kelompok
·
Mempersatukan
kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama
3.
Metode
Penyelesaian Konflik
1)
Dominasi dan penekanan
Cara yang
dapat dilakukan:
·
kekerasan
(forcing): penekanan-penekanan otokratik
·
penenangan
(smoothing): dengan cara diplomatis
·
penghindaran
(avoidance): manajer / pimpinan menghindar untuk menghindar untuk mengmabil
posisi yang tegas
·
aturan mayoritas
(majority rule): mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan
melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil
2)
Kompromi
Bentuk-bentuk
kompromi sebagai berikut:
·
pemisahan
(separation): pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka
mencapai persetujuan
·
perwasitan
(arbitrasi): pihak ketiga (biasanya manajer / pimpinan) diminta memberi
pendapat
·
kembali ke
peraturan-peraturan yang berlaku: dimana kemacetan dikembalikan pada
ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa
peraturan-peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik
·
penyuapan
(briding): dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk
tercapainya penyelesaian konflik
3)
Pemecahan masalah integratif
Konflik
antarkelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat
diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Secara bersama,
pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah yang timbul di
antara mereka
Ada 3 jenis
metode penyelesaian konflik integratif:
a)
Konsensus, dimana
pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari penyelesaian
terbaik masalah mereka, dan bukan mencari kemenangan sesuatu pihak
b)
Konfrontasi, dimana-mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya
secara langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinan yang terampil dan
kesediaan untuk menerima penyelesaian, suatu penyelesaian konflik yang rasional
sering dapat diketemukan.
c)
Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi (superordinate goals), dapat juga
menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama
Konflik dalam organisasi (konflik struktural)
1.
Konflik
Hirarki
Yakni
konflik antara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah mungkin
konflik dengan personalia, penyelia (pengawas / mandor), dewan direktur mungkin
konflik dengan manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara
manajemen dan para karyawan
2.
Konflik
Fungsional
Yakni
konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi. Contoh: konflij
antara departemen produksi dengan pemasaran dalam satu organisasi perusahaan.
3.
Konflik lini
– staf
Konflik yang
terjadi antara lini dan staf, yang sering terjadi karena adanya
perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf.
Lini
merupakan bentuk organisasi dimana komando berdasarkan garis dari atas ke
bawah.
Staf adalah
pembantu direktur sebagai tenaga ahli yang menasihati dan membantu dalam
mengambil kebijakan atau memecahkan masalah. Staf tidak berhak memberikan
komando kepada manajer-manajer, dan manajer boleh memiliki staf.
Konflik
terjadi karena
·
manajer
menganggap:
1. staf
melangkahi wewenangnya
2. staf tidak
membri nasehat yang bermanfaat
3. staf
menumpang keberhasilan lini
4. staf
memiliki pandangan sempit
·
staf
menganggap:
1. lini kurang
memanfaatkan staf
2. lini menolak
gagasan-gagasan baru
3. lini memberi
wewenang terlalu kecil kepada staf
4.
Konflik
formal-informal
Merupakan
konflik antara organisasi formal dan informal
Organisasi
formal: suatu sistem kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
dikoordinir dengan sadar untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan memiliki
kedudukan dan fungsi yang jelas
Organisasi
informal: kumpulan hubungan antar perseorangan tanpa tujuan bersama yang
disadari, meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yan g tidak disadari itu
untuk tujuan bersama, tetapi tidak memiliki kedudukan dan fungsi yang jelas.
Konflik
dalam bisnis
Di dunia
bisnis dapat terjadi konflik antara penjual dengan pembeli, produsen dengan
pedagang perantara, pedagang besar dengan pengecer, dsb.
Penyebab:
pertentangan, perselisihan, percekcokan, dan ketidaksamaan pendapat dalam usaha
atau bisnis.
Materi
konflik antara penjual dan pembeli :
1.
harga barang
yang diperjualbelikan
2.
kualitas
barang dagang
3.
kuantitas
barang dagang
4.
model barang
5.
pelayanan
yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
Z. Kesimpulan:
Secara sederhana konflik terjadi karena:
1.
kegagalan
komunikasi karena proses komunikasi tidak berlangsung secara baik
2.
pesan sulit
dipahami karena perbedaan pengetahuan
3.
perbedaan
pola pikir
4.
perbedaan
kepentingan
5.
nilai-nilai
yang diyakini setiap pihak
6.
prosedur
yang tidak jelas
7.
suasana atau
situasi lingkungan yang menekan, dll
Best Slots Casinos Near DC | MapyRO
ReplyDeleteThe list of all the best casinos in DC, along 부천 출장샵 with information on 서산 출장마사지 the 부산광역 출장샵 casino games Get recommendations from the casino and 서울특별 출장샵 browse by 밀양 출장샵