Monday, January 14, 2013

Pendapat beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi.


Pendapat beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi.
a. Krathwohl
Proses sosialisasi adalah proses yang mengusahakan seseorang menjadi peka terhadap rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.

b. Laurence
Proses sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek perilakunya.

c. Guire
Proses sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan dengan sanksi positif atau negatif yang menyebabkan penerimaan atau penolakan oleh orang lain.

d. Lawang, Robert M.Z.
Proses sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

a. Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif ditandai adanya pemberian hukuman berat terhadap seseorang yang melanggar norma. Akan tetapi, tidak selalu dengan menggunakan kekerasan fisik, seperti memukul atau menampar. Tujuan dari sosialisasi represif menuntut adanya kepatuhan terhadap suatu norma yang ada.

b. Sosialisasi Partisipatif
Berbeda dengan sosialisasi represif, sosialisasi partisipatif berusaha menanamkan kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa melakukan paksaan. Misalnya seorang ayah yang memberikan pujian kepada anaknya setelah melakukan perbuatan baik atau seorang ibu yang memberikan nasihat kepada anaknya dengan penuh kelembutan. Pada proses ini tidak ditemukan adanya paksaan maupun kekerasan fisik. Proses sosialisasi partisipatif lebih menekankan pada terbentuknya kesadaran individu terhadap norma-norma yang berlaku.

Proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media tertentu. Beberapa media sosialisasi sebagai berikut.

a. Keluarga
Keluarga adalah agen sosialisasi karena mengajarkan berbagai nilai dan norma sosial kepada anak. Sikap sopan seorang anak dalam bertingkah laku merupakan salah satu wujud keberhasilan keluarga sebagai media penyaluran nilai dan norma. Kesopanan dan keramahan dapat membuat suasana lebih menyenangkan.

b. Teman Sepermainan
Melalui teman sepermainan, anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Tidak menutup kemungkinan, teman sepermainan membawa dampak negatif bagi perkembangan diri individu. Hal ini karena proses sosialisasi melalui teman sepermainan berjalan tanpa pengawasan dari orang tua atau guru. Contoh seorang anak yang menjadi suka bicara kotor dan kurang sopan karena terpengaruh oleh teman-teman sepermainannya. Sosialisasi di lingkungan sepermainan yang baik mampu membentuk kepribadian yang baik pula, begitu pun sebaliknya.

c. Sekolah
Nilai dan norma sosial dapat pula dipelajari melalui sekolah tempat seseorang belajar. Melalui sekolah seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat menentukan profesinya pada masa depan. Oleh karena itu, sekolah menjadi salah satu media terpenting dalam proses sosialisasi.

d. Media Massa
Sosialisasi dapat berlangsung melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah, dan tabloid. Media massa mampu menyajikan model perilaku yang dapat ditiru oleh individu untuk membangun jati dirinya. Selain itu, media massa mampu memengaruhi pola perilaku masyarakat. Di sinilah peran media massa sebagai media sosialisasi.

No comments:

Post a Comment