Pendapat
beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi.
a.
Krathwohl
Proses
sosialisasi adalah proses yang mengusahakan seseorang menjadi peka terhadap
rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang
lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.
b.
Laurence
Proses
sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum
berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai
aspek perilakunya.
c.
Guire
Proses
sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan
dengan sanksi positif atau negatif yang menyebabkan penerimaan atau penolakan
oleh orang lain.
d.
Lawang, Robert M.Z.
Proses
sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua
persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang
efektif dalam kehidupan sosial.
a. Sosialisasi
Represif
Sosialisasi
represif ditandai adanya pemberian hukuman berat terhadap seseorang yang
melanggar norma. Akan tetapi, tidak selalu dengan menggunakan kekerasan fisik,
seperti memukul atau menampar. Tujuan dari sosialisasi represif menuntut adanya
kepatuhan terhadap suatu norma yang ada.
b. Sosialisasi
Partisipatif
Berbeda
dengan sosialisasi represif, sosialisasi partisipatif berusaha menanamkan
kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa melakukan paksaan. Misalnya
seorang ayah yang memberikan pujian kepada anaknya setelah melakukan perbuatan
baik atau seorang ibu yang memberikan nasihat kepada anaknya dengan penuh
kelembutan. Pada proses ini tidak ditemukan adanya paksaan maupun kekerasan
fisik. Proses sosialisasi partisipatif lebih menekankan pada terbentuknya
kesadaran individu terhadap norma-norma yang berlaku.
Proses
sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media tertentu.
Beberapa media sosialisasi sebagai berikut.
a. Keluarga
Keluarga
adalah agen sosialisasi karena mengajarkan berbagai nilai dan norma sosial
kepada anak. Sikap sopan seorang anak dalam bertingkah laku merupakan salah
satu wujud keberhasilan keluarga sebagai media penyaluran nilai dan norma.
Kesopanan dan keramahan dapat membuat suasana lebih menyenangkan.
b. Teman
Sepermainan
Melalui
teman sepermainan, anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak belajar berbagai
hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teman
sepermainan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang.
Tidak menutup kemungkinan, teman sepermainan membawa dampak negatif bagi
perkembangan diri individu. Hal ini karena proses sosialisasi melalui teman
sepermainan berjalan tanpa pengawasan dari orang tua atau guru. Contoh seorang
anak yang menjadi suka bicara kotor dan kurang sopan karena terpengaruh oleh
teman-teman sepermainannya. Sosialisasi di lingkungan sepermainan yang baik
mampu membentuk kepribadian yang baik pula, begitu pun sebaliknya.
c. Sekolah
Nilai
dan norma sosial dapat pula dipelajari melalui sekolah tempat seseorang
belajar. Melalui sekolah seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat
menentukan profesinya pada masa depan. Oleh karena itu, sekolah menjadi salah
satu media terpenting dalam proses sosialisasi.
d. Media Massa
Sosialisasi
dapat berlangsung melalui media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah,
dan tabloid. Media massa mampu menyajikan model perilaku yang dapat ditiru oleh
individu untuk membangun jati dirinya. Selain itu, media massa mampu
memengaruhi pola perilaku masyarakat. Di sinilah peran media massa sebagai
media sosialisasi.
No comments:
Post a Comment