Susunan program gerakan dari S ke E ebagai berikut:
Tabel 2.5 Contoh Pemrograman Absolut G03
(Sumber: Widarto, 2008:345)
Tabel 2.6 Contoh Pemrograman Inkremental G03
(Sumber: Widarto, 2008:345)
1.
Training Unit 3 Axis (TU 3A)
Mesin Frais CNC
TU-3A menggunakan sistem persumbuan
dengan dasar
sistem koordinat cartesius. Prinsip kerja mesin CNC TU-3A adalah meja bergerak melintang dan
horizontal sedangkan pisau/pahat berputar.
Gambar 2.11 Gambar Sistem Persumbuan CNC TU 3A
(Sumber: Widarto, 2008:345)
Bagian utama mesin CNC
TU 3A
- Bagian mekanik : motor utama, eretan, steo
motor, meja mesin, ragum
- Bagian control : saklar utama, tombol darurat, saklar
operasi mesin, saklar pengatur kecepatan, ampere meter, disk drive
Berikut adalah
contoh dari pemrograman inkremental G01 :
Gambar 2.12 Contoh Gambar Untuk Pemrograman Inkrimental G01
(Sumber: Widarto, 2008:373)
Tabel 2.7 Contoh Pemrograman Inkremental G01
(Sumber: Widarto, 2008:373)
Berikut adalah contoh dari pemrograman absolut G01:
Gambar 2.13 Contoh Gambar Untuk Pemrograman Absolut G01
(Sumber: Widarto, 2008:375)
Tabel 2.8 Contoh Pemrograman Absolut G01
(Sumber: Widarto, 2008:375)
Berikut adalah contoh pemrograman
G02 dan G03
Gambar 2.14 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G02 dan G03
(Sumber: Widarto, 2008:376)
Tabel 2.9 Contoh Pemrograman Absolut G02 dan G03
(Sumber: Widarto, 2008:376)
Berikut adalah
contoh pemrograman G72 (pembuatan kantong)
Gambar 2.15 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G72
(Sumber: Widarto, 2008:378)
Fungsi G 72 adalah siklus
pengefraisan kantong segi empat (pocket milling cycle), berikut ini
adalah contoh pembuatan kantong dengan mesin CNC TU 3A. Pemrograman
fungsi G 72 dengan metode absolut. Ukuran kantong terhadap sumbu X dan
sumbu Y dihitung dengan cara sebagai berikut:
1. Titik awal penempatan pisau terhadap
sumbu X + ukuran panjang kantong
X = (1.700 + 2.600).
2. Titik awal penempatan pisau terhadap
sumbu Y + ukuran panjang kantong
Y = (1.500 + 3.000)
Tabel 2.10 Contoh Pemrograman Absolut G72
(Sumber: Buku Sekolah Elektronik)
Berikut adalah
contoh pemrograman G73 (pengeboran)
Gambar 2.16 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G73
(Sumber: Widarto, 2008:380)
Pemrograman G73 adalah siklus
pengeboran dengan pemutusan tatal. Pengeboran dengan perintah G 73 dilaksanakan
dengan cara bertahap, yakni setiap 2 mm bor bergerak maju secara otomatis
kemudian akan berhenti dan bergerak mundur 0.2 mm untuk memutus tatal.
Selanjutnya dengan cara yang sama bor akan bergerak maju sampai batas yang
ditentukan dan kembali ke posisi awal dengan gerakan yang cepat.
Tabel 2.11 Contoh Pemrograman Absolut dan Inkrimental G72
(Sumber: Widarto, 2008:380)
Berikut adalah
contoh pemrograman G85 (reamer)
Gambar 2.17 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G85
(Sumber: Widarto, 2008:385)
Fungsi G 85 adalah siklus
perintah untuk melaksanakan pereameran sampai batas ukuran kedalaman yang
ditentukan dan pisau akan kembali pada posisi awal. Perintah G85 adalah
gabungan dari dua perintah G 01. Reamer adalah proses peluasan dan
penghalusan lubang hingga tingkat kekasaran N6.
Tabel 2.12 Contoh Pemrograman Absolut dan Inkrimental G72