Wednesday, May 22, 2013

Susunan program gerakan dari S ke E



Susunan program gerakan dari S ke E ebagai berikut:
Tabel 2.5 Contoh Pemrograman Absolut G03






(Sumber: Widarto, 2008:345)


Tabel 2.6 Contoh Pemrograman Inkremental G03






(Sumber: Widarto, 2008:345)


1.        Training Unit 3 Axis (TU 3A)
Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem persumbuan dengan dasar
sistem koordinat cartesius. Prinsip kerja mesin CNC TU-3A adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau/pahat berputar.
























Gambar 2.11 Gambar Sistem Persumbuan CNC TU 3A
(Sumber: Widarto, 2008:345)

Bagian utama mesin CNC TU 3A
  1. Bagian mekanik : motor utama, eretan, steo motor, meja mesin, ragum
  2. Bagian control  : saklar utama, tombol darurat, saklar operasi mesin, saklar pengatur kecepatan, ampere meter, disk drive
Berikut adalah contoh dari pemrograman inkremental G01 :














Gambar 2.12 Contoh Gambar Untuk Pemrograman Inkrimental G01
(Sumber: Widarto, 2008:373)
Tabel 2.7 Contoh Pemrograman Inkremental G01














(Sumber: Widarto, 2008:373)


Berikut adalah contoh dari pemrograman absolut G01:
Gambar 2.13 Contoh Gambar Untuk Pemrograman Absolut G01
(Sumber: Widarto, 2008:375)







Tabel 2.8 Contoh Pemrograman Absolut G01










(Sumber: Widarto, 2008:375)

Berikut adalah contoh pemrograman G02 dan G03











Gambar 2.14 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G02 dan G03
(Sumber: Widarto, 2008:376)
Tabel 2.9 Contoh Pemrograman Absolut G02 dan G03









(Sumber: Widarto, 2008:376)

Berikut adalah contoh pemrograman G72 (pembuatan kantong)















Gambar 2.15 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G72
(Sumber: Widarto, 2008:378)



Fungsi G 72 adalah siklus pengefraisan kantong segi empat (pocket milling cycle), berikut ini adalah contoh pembuatan kantong dengan mesin CNC TU 3A. Pemrograman fungsi G 72 dengan metode absolut. Ukuran kantong terhadap sumbu X dan sumbu Y dihitung dengan cara sebagai berikut:
1. Titik awal penempatan pisau terhadap sumbu X + ukuran panjang kantong
X = (1.700 + 2.600).
2. Titik awal penempatan pisau terhadap sumbu Y + ukuran panjang kantong
Y = (1.500 + 3.000)
Tabel 2.10 Contoh Pemrograman Absolut G72
















(Sumber: Buku Sekolah Elektronik)
















Berikut adalah contoh pemrograman G73 (pengeboran)


















Gambar 2.16 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G73
(Sumber: Widarto, 2008:380)


Pemrograman G73 adalah siklus pengeboran dengan pemutusan tatal. Pengeboran dengan perintah G 73 dilaksanakan dengan cara bertahap, yakni setiap 2 mm bor bergerak maju secara otomatis kemudian akan berhenti dan bergerak mundur 0.2 mm untuk memutus tatal. Selanjutnya dengan cara yang sama bor akan bergerak maju sampai batas yang ditentukan dan kembali ke posisi awal dengan gerakan yang cepat.
Tabel 2.11 Contoh Pemrograman Absolut dan Inkrimental G72








(Sumber: Widarto, 2008:380)
Berikut adalah contoh pemrograman G85 (reamer)














Gambar 2.17 Contoh Gambar Untuk Pemrograman G85
(Sumber: Widarto, 2008:385)


Fungsi G 85 adalah siklus perintah untuk melaksanakan pereameran sampai batas ukuran kedalaman yang ditentukan dan pisau akan kembali pada posisi awal. Perintah G85 adalah gabungan dari dua perintah G 01. Reamer adalah proses peluasan dan penghalusan lubang hingga tingkat kekasaran N6.

Tabel 2.12 Contoh Pemrograman Absolut dan Inkrimental G72







No comments:

Post a Comment