Wednesday, May 22, 2013

CONTOH BAB II SKRIPSI JURUSAN TEKNIK



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.      Definisi Pengajaran (Instruction)
            Pengajaran atau pembelajaran adalah upaya pemanfaatan atau penggunaan ilmu yang didapat untuk meningkatkan keterampilan, bakat yang dimiliki oleh seseorang untuk menghadapi kemajuan jaman dan sebagai bekal seseorang bersaing dalam kehidupan.
Istilah pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Romiszowski (1981:4) merujuk pada proses pembelajaran berpusat pada tujuan atau goal directed teaching process yang dalam banyak hal dapat direncanakan sebelumnya (pre-planned). Proses Pembelajaran yakni proses membuat orang melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan, unsur kesengajaan dari pihak diluar individu yang melakukan proses belajar merupakan ciri utama dari konsep pembelajaran.
Pembelajaran digunakan untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya, kita menggunakan istilah “proses belajar-mengajar” dan “pengajaran”. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instuction”.
Gagne, Briggs, dan Wager (1992:3) mengatakan:
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Instruction is a set of events that affect learners in such a way that learning is facilitated.

            Davis & Brumfit (Suwarsih Madya, 1991: 7) mengemukakan beberapa prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a)    Pengajaran akan memberikan hasil apabila isi suatu unit aktivitas dikaitkan dengan kebutuhan dan pengalaman siswa.
b)   Apabila pelajaran dan latihan tentang unsur-unsur bahasa dibuat bermakna karena dapat bermanfaat di dalam kehidupan sehari-hari (atau bahkan disimulasikan).
c)    Siswa harus diberi kesempatan untuk dapat berpartisipasi secara aktif di dalam proses belajar.
d)   Siswa harus dibantu untuk dapat mengamati dan memahami hubungan antara unsur-unsur bahasa, situasi komunikasi, dan budaya lewat diagram, grafik dan visualisasi yang beragam dan sederhana, sehingga mudah difahami.
e)    Aktivitas di kelas harus mempertimbangkan kenyataan bahwa setiap individu memiliki gaya belajar dan laju kecepatan belajar yang berbeda-beda .
f)    Transfer belajar tidak selalu otomatis.
Jika kembali kepada konsep pembelajaran atau pengajaran dalam kaitannya dengan konsep belajar dapat dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan prilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses pembelajaran, namun harus diberi catatan bahwa tidak semua proses belajar terjadi karena ada proses pembelajaran, seperti belajar dari pengalaman sendiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial-kultural dalam lingkungan masyarakat.
Dalam proses pembelajaran berbantukan program AutoCad untuk materi perhitungan titik-titik perpindahan pahat mesin CNC TU 2A dan CNC  TU 3A, peserta didik diarahkan untuk berfikir kritis terhadap suatu permasalahan. Dalam materi tersebut para peserta didik dihadapkan pada permasalahan pencarian titik perpindahan pahat yang penyelesaiannya dapat  dilakukan secara matematis dan dengan grafis.

B.       Hakikat Media Pembelajaran
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware). Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media. Pengertian ini sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
Hakikat media pembelajaran adalah  suatu perantara seperti apa yang dimaksud pada pernyataan di atas. Dalam kondisi ini, media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids). Misalnya alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyususn kembali informasi visual atau verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Sehingga alat bantu yang banyak dan sering digunakan adalah alat bantu visual, seperti gambar, model, objek tertentu, dan alat-alat visual lainnya. Oleh karena dianggap sebagai alat bantu, guru atau orang yang membuat media tersebut kurang memperhatikan aspek disainnya, pengembangan pembelajarannya, dan evaluasinya.
Pendidik sebagai pembawa pesan harus berupaya menyampaikan pesan agar dapat difahami dengan mudah oleh peserta didik. Materi pelajaran serta kompetensi yang terdapat dalam kurikulum diubah sedemikian rupa sehingga mudah diserap oleh peserta didik secara baik.Dalam upaya untuk merubah dan membuat materi pelajaran tersebut dapat dimengerti oleh peserta didik, pendidik memerlukan sebuah media bantu yang dalam dunia pendidikan disebut media pembelajaran.
Media dapat digunakan untuk membantu pendidik dalam menjelaskan dan menyampaikan pesan, bila media yang digunakan tersebut dirancang dengan baik. Semakin baik media tersebut dirancang, senakin baik pula media tersebut dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan
Hakikat media pembelajaran pemrograman CNC berbantukan software CAD ini adalah menyampaikan pembelajaran yang mengarahkan peserta didik agar berfikir kritis dengan tidak hanya mengandalkan apa yang telah dijelaskan oleh pendidik yang mengajari mereka tetapi melakukan dan menjelaskan proses belajar sendiri dengan membuktikaan sendiri penjelasan atau teori yang disampaikan oleh peserta didik

C.      Definisi Media Pembelajaran
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai.
Raharjo dalam Miarso (1984:47) mengatakan:
Media adalah Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar

Sedangkan menurut Heinich (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya, yaitu:
1.        Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2.        Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Suatu kejadian dapat dipercepat dan dapat juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
3.        Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

D.      Fungsi Media
Sadiman, dkk (1990) menyampaikan fungsi media (media pendidikan) secara umum, adalah sebagai berikut: (a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual; (b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, fota atau film bingkai; (c) meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa; dan (d) memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

No comments:

Post a Comment