Teori-Teori Sosiologi
By: Miftahul Arifin, S.E
Makalah: Sosiologi
1.Pengertian Sosiologi
Dari etimonologinya sosiologi
berasal dari dua kata dasar, yaitu Socius dari
bahasa Latin yang berarti teman atau sesama dan logos dari bahasa Yunani yang berarti ilmu.
Jadi menurut Etimonologisnya sosiologi adalahilmu tentang hidup bersama atau ilmu tentang hidup
sama atau ilmutentang hidup
bermasyakat. Tetapi tentu saja definisi ini tidakmemuaskan, karena cakupan sosiologi sangatlah luas. Kita perlumengetahui definisi dari para sosiolog itu
sendiri. Definisi sosiologimenurut para sosiolog adalah sebagai berikut.
1.Menurut August Comte
, sosiologi adalah ilmu positip
tentangmasyarakat. Ia menggunakan kata
positip yang artinya empiris. Jadisosiologi baginya adalah studi empiris
tentang masyarakat. MenurutAugust Comte, obyek studi
dari sosiologi adalah tentang masyarakat, adadua
unsure yaitu struktur masyarakat yang disebut statika sosial danproses-proses
sosial di dalam masyarakat yang disebut dinamika sosial.
2.Menurut Emile Durkheim
, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajarifakta sosial.fakta sosial adalah
sesuatu yang berada di luar individu.Contoh-contoh dari fakta sosial adalah kebiasaan-kebiasaan, peraturan-peraturan, norma-norma, hukum-hukum dan adat
istiadat. Dan faktasosial yang paling besar adalah masyarakat menurut Durkhiem.
Faktasosial ini bersifat eksternal, obyektif dan berada di
luar individu.
3.Menurut Max Weber
, sosiologi adalah ilmu
pengetahuan yangbertujuan memahami tindakan
sosial secara interpretatif agar diperolehkejelasan mengenai sebab-sebab,
proses dan konsekuensinya. Dengankata lain, sosiologi adalah ilmu yang
berhubungan dengan pemahamaninterpretative
mengenai tindakan sosial agar dengan demikian bisadipeoleh penjelasan kausal mengenai arah dan konsekuensi dari tindakanitu.
Dengan interpretative dimaksudkan untuk memahami arti dan maknadari tindakan
sosial.
4.Menurut Peter L.berger
, sosiologi adalah ilmu atau
studi ilmiahmengenai hubungan antara individu
dan masyarakat. Sosiologi sebagaiilmu memiliki
beberapa unsur yaitu,
#. Bersifat empiris
. Itu berarti sosiologi
didasarkan pada pengalaman-pengalaman,
fakta-fakta konkrit manusia dan dianalisis dengan akalnalar.misalnya, masyarakat cina di Indonesia
adalah masyarakat yangmemiliki jiwa bisnis. Pernyataan ini bersifat empiris
karena semua orangdapat melihat cina buka toko dan bisnis di mana-mana.
#. Bersifat Teoristis
. Hal ini berarti bahwa sosiologi berusaha
membuatabtraksi-abtraksi dari observasi yang ada atau data empiris. Dan
berteoriberdasar data empiris tersebut.
#. Bersifat kumulatif
. Ini berarti teori sosiologi
dibangun berdasarkandata-data yang dikumpulkan, ditambah, serantak
diperbaiki sehingga teoriitu makin bagus.
#.Bersifat bebas
nilai
. Ini berarti sosiologi berusaha
menganalisissituasi sosial menurut apa adanya dan bukan menurut
yang seharusnya.Sosiologi sebagai ilmu,
tidak memberi penilaian baik-buruk, sosiologihanya meneliti dan menganalisa sebuah fakta atau situasi sosialsebagaimana adanya. Ini berarti sosiologi
bersifat netral dan tidakmemihak atau
terjatuh pada penilaian moral, baik-buruknya suatu faktasosial atau
masyarakat.
2.Paradigma dalam sosiologi2.1.Pengertian Paradigma!
Apa itu paradigma? Paradigma
adalah cara pandang atau cara melihatdari sudut
pandang tertentu terhadap suatu masalah. Dalam ilmu sosial,sudut pandang atau cara pandang tertentu itu
adalah teori. Memahamiparadigma dalam sosiologi sangat penting bagi
kita. Dalam sosiologi adatiga paradigm utama menurut Goerge Ritzer, yaitu,
paradima fakta social,paradigm definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.
1.Paradigma fakta sosial.
Dalam paradigma fakta sosial
mengakui bahwa pokok persoalan yangharus menjadi pusat perhatian dari penyelidikan sosiologi adalah faktasosial. Fakta sosial itu adalah sesuatu(things) yang berada diluar individutetapi bisa mempengaruhi individu di dalam
bertingkah laku. Misalnyamasyarakat
dengan hukum, adat, kebiasaan, organisasi, hirarkikekuasaan, system peradilan, nilai-nilainya dan
institusi sosial lainnya.Secara garis besar fakta sosial terdiri dua tipe,
yaitu struktur sosial danpranata sosial. Ada dua teori besar yang bernaung di
bawah paradigmafakta sosial, yaitu teori fungsionalisme struktural dan
teori konflik.
A.Teori Fungsionalisme Struktural
Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu
system yang teratur yangterdiri dari
bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, dimana bagian yang
satu tidak bisa berfungsi tanpa ada hubungan denganbagian yang lain. Bila terjadi perubahan pada satu bagian akanmenyebabkan ketidak seimbangan dan dapat menyebabkan
perubahanpada bagian lainnnya. Sebagai contoh institusi pendidikan atau
keluarga.Dalam keluarga ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang melindungidan memberi nafkah untuk keluarga dan ibu sebagai
memeliharakehidupan dalam rumah
tangga dan mengasuh anak-anak. Kalau salahsatu tidak berfungsi maka akan terjadi kepincangan dalam keluargatersebut.
Demikian juga menurut terori ini kemiskinan dalam masyarakat juga berfungsi, misalnya;# .Orang miskin berfungsi untuk mengerjakan
pekerjaan kasar dalamrumah tangga atau pabrik.#. Orang miskin dapat
menimbulkan sikap altruis pada orang kaya.#.Orang
miskin berfungsi membantu majikan mengurus urusan rumahtangga.#. Kemiskinan dapat menguatkan norma-norma
sosial.#.kemiskinan membuka ruang untuk berbuat amal bagi orang lain. Jadi menurut teori fungsionalisme,
kemiskinan bukanlah sesuatu yangburuk atau negative, melainkan
bermanfaat bagi masyarakat.
Keterbatasan teori fungsional struktural.
kelemahan teori ini adalah
tertutup terhadap perubahan sosial, karenaterlalu menekankan keteraturan dan kemapanan struktur sosial yangsudah baku. Kelemahan lainnya adalah bahwa
struktur fungsionalmempertahankan status quo dan
tidak membuka kepada orang atau hallain berperan. Keterlibatan non status quo
dipandang sebagai ancamanbagi masyarakat dan pemegang status quo.
B.Teori Konflik
Teori ini merupakan reaksi atas teori
fungsionalisme. Teori konflik melihatelemen-elemen dan komponen-komponen dalam
masyarakat merupakansuatu persaingan dengan kepentingan yang berbeda sehingga pihak
yangsatu selalu berusaha menguasai pihak
yang lain. Pihak yang kuatberusaha menguasai pihak yang lemah. Dengan
demikian konflik menjaditak terhindarkan. Asumsi dasar teori konflik adalah.@.
Struktur dan jaringan dalam masyarakat merupakan persaingan antarkepentingan
dan bahkan saling bertentangan satu sama lain.@. Sehingga dalam kenyataan
menunjukkan bahwa system sosial dalammasyarakat menimbulkan konflik.@.Karena konflik adalah sesuatu yang tak terelak,
maka konflik menjadisalah satu cirri dari system sosial.@Konflik ini tampak dalam kepentingan-kepentingan
dalam kelompok –kelompok masyarakat yang berbeda-beda.@. Selain itu konflik juga terjadi dalam pembagian
sumber-sumber dayadan kekuasaan yang tidak merata dan tidak adil.@. Sehingga konflik menungkinkan terjadinya
perubahan-perubahandalam masxarakat.
Dan perubahan yang akan terjadi tentu sajaperubahan ke arah yang lebih
baik atau bisa juga sebaliknya.
Kelemahan Teori Konflik
Teori konflik mengabaikan
kestabilitasan dalam masyarakat dan terlalumenekankan perubahan dan konflik.
Walaupun kadangkala perubahanyang terjadi bersifat
minor. Tokoh terkemuka teori konflik, yaitu Karl Mark.
2. Paradigma Definisi Sosial
Paradigm ini menekankan kenyataan
sosial yang subyektif, tindakanindividu. Paradigm ini
mengartikan sosiologi sebagai studi atau ilmu yangberusaha menafsirkan dan memahami tindakan sosial, yaitu tindakanyang penuh arti dari seorang individu. Beberapa
teori yang bernaung dibawah paradigm ini adalah.
A.Teori Aksi
Teori ini meletakan dasar
bagi teori-teori yang lebih berkembangkemudian, yakni
teori interaksionisme simbolik dan fenomenologi. Asumsidasari teori aksi adalah
bahwa;@.Tindakan manusia muncul dari
kesadarannya sebagai subyek atauindividu yang memiliki kesadaran.@.Sebagai subyek, manusia bertindak untuk mencapai
tujuan-tujuantertentu. Dan dalam
bertindak itu manusia menggunakan teknik, cara,prosedur, metode serta
perangkat yang cocok dan sesuai untuk mencapaitujuan
tersebut. Misalnya untuk mencapai gelar sarjana, anda
mengunakan metode atau cara study sebagaimana yang
ditawarkan olehlembaga pendidikan.@.Kelangsungan
tindakan manusia itu hanya dibatasi oleh kondisi yangtidak bisa diubah oleh diri sendirinya. Sebuah
tindakan individu ituberlangsung
terus sampai ada halangan serius yang membuat individutidak bisa berbuat
apa-apa lagi.@.Individu memiliki kemampuan
memilih, menilai dan mengevaluasitindakan yang akan, sedang dan telah
dilakukannya. Artinya tiap individubisa
menimbang, memikirkan dan merancanakan tindakan yang akandilakukannya. Misalnya apakah mahasiswa itu akan
melanjutkan sarjanafilsafat, sementara masa depan tidak cerah?@. Pertimbangan-pertimbangan moral, ekonomi,
sosial biasanya munculpada saat pengambilan keputusan. Tokoh
terkemukan teori ini adalah Max Weber.
2.Teori Interaksionnisme Simbolik
Teori interaksi simbolik menyatakan bahwa
individu atau manusia dalamberinteraksi
tidak Cuma memberi reaksi terhadap tingkah laku atauperbuatan individu lain, melainkan terlebih dahulu
menafsirkan ataumember interpretasi
sebelum bertindak. Di sinilah letak perbedaanmanusia/individu dengan hewan. Hewan hanya memberi reaksi tanpamemberi
interpretasi, tetapi manusia memberi reaksi setelah itu menafsirarti atas tindakan atau aksi tersebut. Menurut
teori ini reaksi pada dirimanusia atau
individu itu terjadi melalui tiga tahap, yakni, aksi,interpretasi dan
reaksi.
Kelemahan teori interaksionalisme simbolik
Kelamahan teori ini adalah
mengabaikan struktur sosial makro, sepertinorma sosial,
hokum, institusi sosial karena terlalu terfokus pada interaksisosial mikro,
yaitu hubungan antar pribadi. Tokoh
terkemukan teori ini adalah Goerge Herbert Mead dan HerbertBlumer.
3.Teori fenomenologi
Teori ini berpendapat bahwa
manusia atau individu bisa menciptakandunia sosialnya sendiri dengan memberikan arti kepada perbuatan-perbuatannya itu. Teori ini muncul sebagai
reaksi atas anggapan yangmemandang bahwa manusia atau
individu dibentuk oleh kekuatan-kekuatan sosial
yang mengitarinya. Untuk melakukan studi fenomenologisorang harus tinggal dalam masyarakat yang bersangkutan agar ia bisamenangkap
arti fenomena sosial yang ada dalam masyarakat itu. Tokoh terkemuka teori
ini adalah Alfred Schultz.
4.Etnometodologi
Entometodologi adalah cabang dari fenomenologi yang
mempelajari danberusaha menangkap arti dan makna kehidupan sosial suatu
masyarakatberdasarkan ungkapan-ungkapan atau perkataan-perkataan yang merekaucapkan atau ungkapkan secara eksplisit maupun
implisit. Menurut teoriini seorang sosiolog tidak perlu memberikan
arti/makna kepada apa yangdibuat oleh orang
lain atau kelompok, tetapi tugas sosiolog adalahmenemukan bagimana orang-orang atau anggotaa masyarakat
membangun dunia sosialnya
sendiri dan mencoba menemukanbagaimana
mereka memberi arti atau makna kepada dunia sosialnyasendiri.Misalnya di
Manggarai ada istilah Bisbalar dan Gegerta
. Kedua ungkapanini
sering ditemukan dalam sebuah perkawinan. ‘Bisbalar’ artinya bisadibawa
larikah! Dan jawaban dari pemudi;”Gegerta’ artinya tunggu hingapaagi hari. Arti
ungkapan itu adalah bahwa pemudi mau di bawa lari tapitunggu hingga pagi tiba.
Dalam tiap masyarakat memiliki peribahasa atauungkapan-ungkapan
semacam ini yang harus ditemukan artinya olehseorang sosiolog. Tokoh terkemuka teori ini adalah Harold
Garfinkel
.
3.Paradigma perilaku sosial
Paradigma ini menyatakan bahwa obyek studi sosiologi
yang konkrit danrealistis ialah perilaku
manusia atau individu yang tampak dankemungkinan
perulangannya. Paradigm ini memusatkan perhatiannyapada hubungan antara pribadi dan hubungan pribadi
denganlingkungannya. Menurut
paradigma ini tingkah laku seorang individumempunyai hubungan dengan
lingkungan yang mempengaruhi dia dalambertingkah laku. Menurut teori ini
tingkah laku manusia atau individu lebihditentukan oleh sesuatu diluar dirinya
seperti norma-norma, nilai-nilai ataustruktur
sosialnya. Jadi dalam hal ini individu atau actor kurang sekalimemiliki kebebasan. Teori yang bernaung dibawah
paraigma ini adalahteori pertukaran dan tokoh utamanya Goerge Hommas.
A.Teori pertukaran nilai
Teori ini berangkat dari asumsi
dasar ‘
do ut des
” artinya saya memberisupaya
engkau juga memberi. Menurut Goerge Simmel peletak toeri ini,semua kontak di antara manusia bertolak dari
skema memberi danmemdapatkan kembali dalam jumlah
yang sama. Pendukung teori inimerumuskan ke dalam lima
proposisi yang saling berhubungan satu samalain.@. Dalam setiap tindakan, semakin sering suatu
tindakan tertentumemperoleh ganjaran
atau upah atau manfaat, maka semakin seringorang tersebut akan melakukan
tindakan yang sama. Misalnya, seseorangakan
meminta nasihat pada seorang psikiatris, kalau ia merasa bahwanasehat
orang itu sangat berguna baginya.@. Jika di
masa lalu ada stimulus yang khusus atau satu perangkatstimulus yang merupakan peristiwa di mana tindakan
seseorangmempeoleh ganjaran, maka semakin stimuli itu mirip dengan
stimuli masalalu, semakin besar kemungkinan
orang itu melakukan tindakan serupa.Contoh, seorang nelayan menebar jala di
laut yang dalam dan gelap danmenangkap banyak ikan, maka ia cenderung melakukan
hal yang samakemudiannya.@. Semakin tinggi nilai suatu tindakan, maka
semakin senang seseorangmelakukan tindakan
itu. Misalnya, apabila bantuan yang saya berikankepada orang itu
bernilai, maka kemingkinan besar saya akan melakukantindakan yang sama lagi. Sebaliknya bila bantuan kurang bernilai, tidakmungkin diulangi lagi
kehidupan orang tidak harus
terikat pada kepercayaan tradisional,indivualisasi
sangat tinggi dan orang bebas untuk memilih.@.
Masyarakat modern memiliki pola-pola kepercayaan dan norma yangberagam. Dalam
masyarakat tradisional, orang sangat terikat pada satukepercayaan dan norma-norma tradisisonal yang
mengekang yangmengatur kehidupan
masyarakat. Dalam masyarakat modern, orangbebas memilih kepercayaan dan
norma-norma yang ia kehendaki. Orangtidak terikat pada satu pilihan saja,
tetapi ada banyak pilihan.@.Masyarakat
berorientasi pada masa depan dan memiliki kesadaranakan waktu yang tinggi. Menurut Peter L Berger,
waktu menjadi sesuatuyang sangat
berarti bagi masyarakat modern. Orang modern memilikikesadarn yang tinggi
berpikir untuk masa depan dari pada masa lampau.Sementara masyarakat tradisional sangat memperhatikan masa lampausebagai
pedoman tingkah laku untuk masa sekarang. Karena itu tak heranorang modern member istilah pada waktu, “waktu
adalah uang, time ismoney.”@.Masyarakat
modern bekerja menggunakan teknologi. Tidak padamasyarakat tradisonal,
orang bekerja lebih banyak mengandal tangan dankekuatan fisik serta tenaga hewan untuk memproduksi hasil bumi.Sementara
masyarakat modern, orang lebih banyak menghandal teknologidan pikiran untuk menggandakan hasil bumi maupun
produksi. Sebagaicontoh, masyarakat modern menggunakan traktor untuk
membajak sawahdan menggunakan computer untuk menghitung hasil bumi.
3.3. Kehidupan Modern Menurut Para SosiologA.
Ferdinand Toennies
Untuk menjelaskan kehidupan modern, Ferdinand Toennies
menggunakanistilah
Gemeinsschaft dan Gesselschaft.
Ia Menggunakan istilahGemeinsschaft untuk menjelaskan ciri-ciri masyarakat tradisional, di
manasolidaritas masyarakat sangat tinggi, ikatan kekeluargaan sangat pentingdan norma-norma hidup bersama masih sangat
dijunjung tinggi.Kebersamaan sangat tinggi dan orang memecahkan suatu
masalah secarabersama-sama. Hal ini berbeda
dengan masyarakat industri yangdisebutnya Gesselschaft, di mana orang lebih mementingkan kehidupanindividu, ikatan kekeluargaan menjadi lemah, rasa
solidaritas antaraanggota masyarakat berkurang dan orang lebih cenderung egois
atauindividual dan tidak peduli pada
kelompok, orang kurang mempercayaisuatu kelompok dan mengandalkan
kekuatan individu. Tiap individu lebihmementingkan
efesiensi, efektifas kerja, keuntungan and spesialisasidalam kerja.
B. Emile Durhkeim
Durkheim membedakan masyarakat atas dua, yakni
masyarakat dengan
solidaritas mekanik , yaitu masyarakat yang ditandai oleh ikatan sosialyang
didasarkan pada persepsi bahwa mereka adalah sama dan memilikirasa kebersamaan
yang kuat. Dalam masyarakat ini, orang sering terlibatdalam kegiatan bersama dan menghayati pola hidup dan kebudayaanyang
sama. Masyarakat jenis ini terjadi pada masyarakat pra-industri.Norma-norma dan nilai-nilai di dalam kehidupan
bersama dihayati dandipegang serta dipelihara oleh tiap-tiap anggota.
Dan kesatuan pada anggota-anggota masyarakat semacam
ini lebihbersifat mekanik dan otomatis.
Kedua masyarakat dengan
solidaritasorganik
, yaitu masyarakat yang ditandai oleh sikap
salingketergantunganantara orang-orang yang
terlibat di dalam kegiatan yang terspesialisasi.Dengan kata lain, pembagian kerja di dalam masyarakat industrimenyebabkan individu-individu yang terlibat hanya
dalam salah satukegiatan dan
kebutuhan pada bidang lain dikerjakan oleh kelompokspesialisasi lainnya. Misalnya, buruh pabrik
sepeda motor bergantungpada orang lain yang memenuhi kebutuhan pangan
dan sandang mereka.Menurut Durkheim,
ketergantungan timbal balik secara ekonomismenyebabkan setiap orang
membutuhkan satu sama lain, tetapi sebatasketergantungan
secara ekonomis saja, mereka bisa berbeda pendapatsoal moralitas dan
kepercayaan. Dan mereka menganut pola hidup dankebudayaan yang bertentangan satu sama lain dan ketergantungansecara ekonomis ini bisa berbahaya karena
norma-norma dan nilai-nilaihidup
bersama tidak jalan dan sangat lemah dan orang kehilanganorientasi atau arah di dalam kehidupan keadaan
semacam ini disebutDurkheim sebagai keadaan Anomie. Anomie yaitu suatu
keadaan di mananorma-norma dan nilai-nilai
dalam masyarakat menjadi sangat lemahsehingga
orang kehilangan orientasi dan pegangan hidup. Keadaanterburuk ini dapat
membuat orang melakukan bunuh diri.
C. Max Weber
Menurut Max Weber, kehidupan modern ditandai oleh
melemahnya pola-pola kehidupan tradisional
and berkembangnya rasionalitas. Masyarakatmodern lebih menggunakan
perhitungan-perhitungan rasional tentangcara yang paling efektif and
efisien untuk mencapai tujuan. Dengan katalain,
masyarakat modern lebih percaya pada perhitungan rasional, yangmasuk
akal dari pada percaya pada nasib atau campur tangan ilahi. Salahsatu contoh
dari sistem-sistem rasional itu adalah munculnya birokasi andinstitusi-institusi masyarakat, akan tetapi
walaupun masyarakat modernmenciptakan banyak kemudahan di dalam kehidupan,
menurut Weber,masyarakat modern tidak mampu memberikan jawaban atas
pertanyaanfundamental tentang makna dan tujuan kehidupan manusia. Dalam hal
ini,agama walaupun sering dipandang kurang rasional masih mempunyai artibagi kehidupan manusia, karena agama dapat
memberikan makna danarti kehidupan
bagi manusia. Kalau Durkheim mencemaskan bahwamasyarakat modern akan semakin jatuh ke dalam anomie, maka MaxWeber mencemaskan bahwa rasionalisasi khususnya
dalam organisasi-organisasi formal,
akan menciptakan dehumanisasi ketika manusiasemakin banyak diatur oleh
organisasi birokratis yang impersonal.
No comments:
Post a Comment