Beberapa model perencanaan pendidikan yang patut diketahui, antara lain:
a. Model Perencanaan Komperehensif
Model
ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam
system pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai
suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik kea
rah tujuan-tujuan yang lebih luas.
b. Model Target Setting
Model
ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan
tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya
dikenal:
1. Model untuk menganalisis demografis dan proyeksi penduduk
2. Model untuk memproyeksikan enrolmen( jumlah siswa terdaftar ) sekolah
3. Model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.
c. Model Costing dan keefektifan biaya
Model
ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam criteria
efisien dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui
proyek yang paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang
paling baik di antara proyek-proyek yang menjadi alternative
penanggulangan masalah yang dihadapi.
Penggunaan
model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa
pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu
tidak terlepas dari masalah pembiayaan. Dan, dengan sejumlah biaya yang
dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu
tertentu dapat memberikan benefit tertentu.
d. Model PPBS
PPBS
(planning, programming, budgeting system) bermakna bahwa perencanaan,
penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang
tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang
komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa
ahli memberikan pengertian, antara lain: Kast Rosenzweig (1979)
mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang
berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk
dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan proses
penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang.
Sedangkan Harry J. Hartley (1968) mengemukakan bahwa PPBS merupakan
proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget
sebagai komponen utamanya.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa:
1.
PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. Oleh kaena itu, untuk
menerapkan PPBS diperlukan pemahaman tentang konsep dan teori system.
2.
PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya
hanya dimungkinkan untuk masalah-masalah yang kompleks dan dalam
organisasi yang dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.
Untuk
memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat
esensial dari system ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:
1. Memperinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari alternative-alternatif yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan.
3.
Menggambarkan biaya total dari setiap alternative, baik langsung
ataupun tidak langsung, biaya yang telah lewat ataupun biaya yang akan
dating, baik biaya yang berupa uang maupun biaya yang tidak berupa
uanag.
4. Memberikan gambaran tentang efektifitas setiap alternative dan bagaimana alternative itu mencapai tujuan.
5.
Membandingkan dan menganalisis alternative tersebut, yaitu mencari
kombinasi yang memberikan efektivitas yang paling besar dari suber yang
ada dalam pencapaian tujuan ( Jujun S, 1980).
Referensi:
Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan kelima.
No comments:
Post a Comment