A. Definisi Mutu
Menurut
Juran (dalam Slamet, 1996:20) mutu didefinisikan sebagai M-kecil dan
M-besar. M-kecil adalah mutu dalam arti sempit, berkenaan dengan kinerja
bagian dari organisasi, dan tidak dikaitkan dengan kebutuhan semua
jenis pelanggan. M-besar adalah mutu dalam arti luas, berkenaan dengan
seluruh kegiatan organisasi yang dikaitkan dengan kebutuhan senua jenis
pelanggan. M-besar inilah yang dimaksud dengan mutu terpadu. Menurut
Crosby (dalam Slamet, 1996:20) menekankan bahwa dalam pengertian mutu
terkandung makna kesesuaian dengan kebuutuhan. Berdasarkan pendapat di
atas, mutu secara umum di definisikan sebagai berikut.
Mutu
adalah paduan sifat-sifat barang atau jasa, yang menunjukkan
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, baik kebutuhan yang
dinyatakan maupun yang tersirat.
Panduan
sifat-sifat mengandung pengertian bahwa mutu atau jasa tidak terdiri
dari satu sifat saja, melainkan dari beberapa sifat yang dipadukan
melalui proses tertentu. Di samping itu, sifat kebutuhan pelanggan dan
pengetahuan produsen juga berpadu dalam mutu. Keterpaduan yang
dikemukakan inilah yang terkandung dalam arti "mutu terpadu" atau "total quality".
”Menunjukkan
kemampuan" berarti bahwa jika paduan sifat-sifat suatu barang atau jasa
sesuai dengan memenuhi kebutuhan pelanggan, maka barang atau jasa itu
dikatakan bermutu. Implisit dalam pengertian ini ialah adanya
tingkatan-tingkatan mutu. "Kebutuhan pelanggan" mencangkup pengertian
kebutuhan lokal, nasional, dan internasional masa kini maupun masa
depan.
B. Standar Mutu
Yang
dimaksud dengan standar mutu adalah paduan sifat-sifat barang atau
jasa, termasuk sistem manajemennya yang relatif mantap dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan yang luas baik lokal dan nasional maupun
internasional. Standar mutu dipergunakan sebagai tolak ukur mutu, barang
atau jasa, dan sistem manajemennya dikatakan bermutu jika mutunya
sesuai dengan standar.
ISO
9000 adalah suatu sistem manajemen mutu dalam bentuk standar-standar,
yang meliputi standar mutu produk dan pengukuran. ISO 9000 pada dasarnya
adalah aplikasi prinsip-prinsip ketiga sistem mutu yaitu pengendalian
mutu, jaminan mutu, dan manajemen mutu terpadu, tetapi yang paling utama
adalah prinsip-prinsip jaminan mutu dan manajemen mutu terpadu. Isi
pokok ISO 9000 adalah standar-standar proses dan sistem yang harus di
pedomani oleh organisasi untuk menjamin mutu produk sesuai dengan yang
diterapkan (kebutuhan pelanggan yang luas).
C. Perencanaan Mutu
Perencanaan
mutu adalah bagian penting dari keseluruhan manajemen mutu. Dalam
trilogi Juran (1989) perencanaan mutu adalah yang pertama. Trilogi Juran
adalah bahwa manajemen mutu terdiri dari tiga bagian kelompok:
a) Perencanaan mutu
b) Pengendalian mutu
c) Peningkatan mutu
Isi
pokok perencanaan mutu adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan,
menerjemahkan kebutuhan itu ke dalam program kegiatan, dan menyusun
langkah-langkah dalam proses pelaksanaan program untuk menghasilkan
produk yang bermutu.
No comments:
Post a Comment