ika bicara tentang pengertian kualitas, tentunya akan bnyak versi dari masing-masing pakar dalam bidangnya,, berikut saya mencoba untuk mengumpulkan beberapa penegrtian kualitas dari beberapa sumber atau referensi…
Beberapa pakar kualitas mendefinisikan kualitas dengan beragam
interpretasi. Juran (1989:16-17), mendefinisikan kualitas secara
sederhana sebagai ‘kesesuaian untuk digunakan’. Definisi ini mencakup
keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bebas dari
defisiensi.
Juran (1962) “kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau
manfaatnya.”Crosby (1979) “kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan
yang meliputiavailability, delivery, realibility, maintainability, dan
cost effectivenes
s.”Feigenbaum (1991) “kualitas merupakan keseluruhan karakteristik
produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture , dan
maintenance,dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan
sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan.
“Elliot (1993) “kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang
berbedadan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai
dengan tujuan.
Sedangkan menurut American Society for quality Control kualitas
adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (Render dan Herizer, 1997:92).
“(Ariani, 2004: 3 da dua segi umum tentang kualitas yaitu, kualitas
rancangan dankualitas kecocokan. Semua barang dan jasa dihasilkan dalam
berbagai tingkatkualitas. Variasi dalam tingkat ini memang disengaja,
Sedangkan Deming berpendapat kualitas adalah ‘mempertemukan kebutuhan
dan harapan konsumen secara berkelanjutan atas harga yang telah mereka
bayarkan’. Filosofi Deming membangun kualitas sebagai suatu sistem (Bhat dan Cozzolino, 1993:106)
selain itu berikut ada pengertian secara arti luas yang mingkin bisa
sebagai tambahan referensi anda (Bina Produktivitas Tenaga Kerja,
1998:24-25) adalah:
a. Derajat yang sempurna (degree of exelence): mengandung pengertian komperatif terhadap tingkat produk (grade) tertentu.
b. Tingkat kualitas (quality level): mengandung pengertian kualitas untuk mengevaluasi teknikal.
c. Kesesuaian untuk digunakan (fitness for purpose user
satisfaction): kemampuan produk atau jasa dalam memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut Philip Kotler (2000:329-333) adalah sebagai berikut :
(1) Kinerja (performance): karakteristik operasi suatu produk utama,
(2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature),
(3) Kehandalan (reliability): probabilitas suatu produk tidak berfungsi atau gagal,
(4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications),
(5) Daya Tahan (durability),
(6) Kemampuan melayani (serviceability)
(7) Estetika (estethic): bagaimana suatu produk dipandang dirasakan dan didengarkan, dan
(8) Ketepatan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).
Dalam kenyataannya kualitas adalah konsep yang cukup sulit untuk
dipahami dan disepakati. Dewasa ini kata kualitas mempunyai beragam
interpretasi, tidak dapat didefinisikan secara tunggal, dan sangat
tergantung pada konteksnya.
Beberapa definisi kualitas berdasarkan konteksnya perlu dibedakan
atas dasar: organisasi, kejadian, produk, pelayanan, proses, orang,
hasil, kegiatan, dan komunikasi (Dale, 2003:4).
Lebih lanjut pengertian kualitas mencakup: kualitas produk (product),
kualitas biaya (cost), kualitas penyajian (delivery), kualitas
keselamatan (safety), dan kualitas moral (morale) atau sering disingkat
menjadi P-C-D-S-M (Bina Produktivitas Tenaga Kerja, 1998)
Secara garis besar ada dua argumentasi yang efektif atas arti pentingnya kualitas bagi perusahaan (Goodman et al, 2000:47):
First, quality and service improvements can be directly linked to
enhanced revenue within one’s own company; and secondly, higher quality
allowscompanies to obtain higher margins’.
Dale (2003:12-20), menyimpulkan beberapa hasil survey yang terfokus
pada persepsi arti pentingnya kualitas produk dan jasa, diantaranya:
persepsi publik atas kualitas produk dan jasa yang semakin luas,
meningkatnya pandangan dan peran manajemen puncak, kualitas tidak dapat
dinegosiasikan (quality is not negotiable), kualitas meliputi semua hal
(quality is all-pervasive), kualitas meningkatkan produktivitas,
kualitas mempengaruhi kinerja yang lebih baik pada pasar, kualitas
berarti meningkatkan kinerja bisnis, Biaya non kualitas yang tinggi,
konsumen adalah raja, kualitas adalah pandangan hidup (way of life).
No comments:
Post a Comment