PEMERINTAHAN FEDERAL DAN
ADMINISTRASI SEKOLAH
Hubungan
pemerintahan federal terhadap sekolah-sekolah umum di Amerika Serikat adalah
unik. Di beberapa negara, pemerintahan nasional menjalankan pengontrolan
langsung terhadap program sekolah formal dengan mengumpulkan pajak-pajak,
memandatkan kurikulum mata pelajaran sekolah, dan menyelenggarakan keseragaman
melalui birokrasi-birokrasi dan perwakilan-perwakilan pemerintahan yang sangat
luas dan banyak sekali. Di Amerika Serikat, sebaliknya, pengaruh pemerintahan
nasional pada program-program pendidikan adalah bersifat tidak langsung. Hanya
ada sedikit keragu-raguan, bagaimanapun, bahwa pengaruh federal dalam
pendidikan Amerika sudah bertumbuh dalam dua puluh tahun terakhir dan menjadi
lebih langsung. Apakah tren ini akan berlanjut selama sisa abad ini tergantung
pada sejumlah variabel-variabel, termasuk partai politik dalam armada-armada
jasa, sosial, perekonomian, dan politik, dan misi sekolah-sekolah umum yang
berubah.
Dalam
bab ini, kami harus meninjau ulang peranan historis dari pemerintahan federal
dalam pendidikan Amerika dan berupaya mencoba untuk mengindikasikan bagaimana
pengaruh ini kemungkinan dapat mempengaruhi administrasi sekolah-sekolah lokal
setempat baik pada saat sekarang ini maupun di masa-masa mendatang.
ASAL
MUASAL KETERLIBATAN FEDERAL
Keterlibatan
pemerintahan federal dalam pendidikan publik jauh lebih besar pada saat
sekarang ini dibandingkan dengan dua puluh tahun yang lalu.
Program-programnyapun sudah berkembang, legislasi sudah lolos dan didanai, dan
peraturan-peraturan pengadilan federal sudah mengubah sifat alami pola-pola
sekolah lokal setempat. Ruang lingkup peranan pendanaan federal diindikasikan
dalam Tabel 2.1.
Ketika
negara kami ditetapkan, pendidikan juga secara nyata jelas disusun sebagai
sebuah fungsi rumah dan gereja bahwa sekolah tidak disebutkan dalam Konstitusi
tersebut. Malahan, peranan pemerintah dalam pendidikansudah berkembang karena
kondisi-kondisi sosial, dan kekuasaan pemerintah untuk mempengaruhi sekolah
sudah berkembang secara tidak langsung. Ketika Konstitusi tersebut sudah
dikonsep, maka seluruh kekuasaan yang tidak secara spesifik ditetapkan
pemerintahan federal dicadangkan untuk negara-negara bagian. “Kekuasaan yang
diakumulasikan” yang didelegasikan kepada pemerintahan federal termasuk
menaikkan pajak-pajak, pertahanan umum, dan mengumpulkan bea-bea cukai.
Pendidikan, karena tidak diakumulasikan, jadi dicadangkan untuk negara-negara
bagian atau orang-orang. Dua bab dalam Konstitusi tersebut secara jelas
menetapkan hubungan ini. Artikel I, Bab 8 memberikan wewenang kepada Kongres
“untuk meletakkan dan mengumpulkan Pajak-Pajak, Bea-Bea Cukai, Barang-Barang
Import, Pajak-Pajak, dan untuk membayar Utang-Utang dan menyediakan Pertahanan
umum dan Kesejahteraan umum Amerika Serikat”, dan amandemen kesepuluh menyatakan
bahwa “kekuasaan-kekuasaan yang tidak didelegasikan untuk Amerika Serikat oleh
Konstitusi, juga tidak dilarang olehnya untuk Amerika Serikat, dicadangkan
untuk Amerika Serikat secara berturut-turut, atau kepada orang-orangnya”.
Sementara
provisi-provisi ini dapat diterima pada tahun 1780-an, maka
peristiwa-peristiwa, seperti : industrialisasi, urbanisasi, perang-perang,
depresi, dan kapasitas-kapasitas dalam transportasi yang meningkat dapat
mengubah komposisi dan sifat alami bangsa tersebut. Konsep asli dari “dual
pemerintahan” yang diuraikan dalam Konstitusi (federal dan negara bagian) sudah
berkembang kedalam konsep “federalisme bangsa”. Dibawah “federalisme bangsa”,
hubungan timbal balik dari pemerintahan-pemerintahan tersebut lebih cenderung
saling melengkapi dan bukannya terbagi-bagi secara strata ; kue marmer
berlawanan dengan kue lapis. Frase keseluruhan untuk “kesejahteraan umum”
direntangkan untuk memperluas pengaruh federal pada pendidikan. Khususnya,
penambahan Amandemen ke-14 pada Konstitusi mengesahkan dan merasionalisasikan
sebuah peranan federal dalam pendidikan dengan menyebutkan : “tidak ada negara
bagian yang harus ………. mencabut dan menghilangkan hak kehidupan, hak
kemerdekaan, atau hak milik properti siapapun tanpa melalui proses hukum yang
berlaku”.
Pengaruh
federal pada pendidikan seringkali diidentifikasikan sebagai awal mula dengan
Ordinance tahun 1785, yang membenarkan lahan untuk lokasi-lokasi sekolah di
Teritori Barat Laut. Diawali dengan pengakuan Ohio terhadap Union pada tahun 1802,
jumlah lot 16 dari setiap kotapraja dicadangkan untuk pemeliharaan
sekolah-sekolah publik. Nilai dana-dana bantuan semacam itu dibawah Ordinance
tahun 1785 pada akhirnya mencapai satu milyar dolar, dan dalam beberapa
kasus-kasus, lahan-lahan ini dijual untuk meningkatkan penghasilan untuk
konstruksi bangunan dan operasional-operasional sekolah. Hal pertama dari
pengaruh federal pada pendidikan publik adalah penting karena menetapkan sebuah
pola bantuan “kategoris”, yang bertentangan dengan bantuan umum; yaitu, tujuan
bantuan diidentifikasikan. Nyata jelas, fakta bahwa pendidikan yang adalah
merupakan bidang wewenang negara-negara bagian tersebut tidak diragukan lagi.
Dua
tahun kemudian, Ordinance tahun 1787 menetapkan suri tauladan penjualan
lahan-lahan federal yang diberikan kepada negara-negara untuk tujuan pendirian
lokasi-lokasi sekolah. Dalam legislasi ini, maka pemerintahan federal mendukung
pendidikan sebagai sebuah keadaan yang diinginkan : “Agama, moralitas, dan
pengetahuan menjadi penting untuk pemerintahan yang baik dan kebahagiaan
manusia, maka sekolah-sekolah dan sarana-sarana pendidikannya harus selamanya
didorong”.
Pada
tahun-tahun awal pada abad kesembilanbelas, pemerintahan Amerika Serikat
mengasumsikan tanggung jawab khusus untuk pendidikan di Distrik Kolumbia
(Washington, D.C.) dan untuk anak-anak Indian (Biro Urusan Sekolah-Sekolah
Indian didirikan pada tahun 1824), tetapi undang-undang utama berikutnya yang
memperluas pengaruh federal adalah Undang-Undang Morrill tahun 1862. Undang-Undang
ini memberikan 300.000 acre untuk masing-masing negara bagian bagi
masing-masing senator dan perwakilan dalam Kongres. Lahan ini secara spesifik
diperuntukkan untuk pendirian perguruan tinggi-perguruan tinggi bidang
pertanian dan kesenian mekanis (perguruan tinggi-perguruan tinggi bantuan dari
lahan kami). Sekali lagi, adalah cukup signifikan bahwa legislasi yang
menyediakan lahan ini untuk negara-negara bagian adalah bersifat kategoris,
yaitu, untuk sebuah tujuan khusus yang diidentifikasikan oleh pemerintahan
federal.
Menyusul
Perang Sipil, sebuah pergerakan dimulai untuk menetapkan Kantor Jasa Pendidikan
nasional. Kantor Jasa ini, pelopor Departemen Pendidikan Amerika Serikat, pada
awal mulanya disusun sebagai sebuah badan untuk mengumpulkan dan menyebarkan
informasi-informasi. Berbicara di hadapan Kongres pada Bulan Juni 1866,
Perwakilan Donnelly dari Minnesota mengkarakterissai peranan Kantor Jasa
tersebut :
Sementara
tidak akan memiliki kekuasaan untuk memasuki Amerika Serikat dan mencampuri
sistem-sistem mereka, maka akan dapat mengumpulkan fakta-fakta dan melaporkan
hal yang sama untuk Kongres, kemudian menyebar di seluruh negara …Akan
membentuk sebuah sentimen publik yang akan membangkitkan aktivitas yang
meningkat dari teman-teman pendidikan dimanapun juga, dan ketidaktahuannya akan
bergerak dihadapannya.1
Didirikan
pada tahun 1867, Kantor Jasa Pendidikan sudah berlanjut terus menerus secara
berkesinambungan dibawah beberapa nama-nama yang terkait. Pada tahun 1953,
menjadi bagian dari Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan yang
baru, dan pada tahun 1980, sebuah Departemen Pendidikan yang baru diciptakan.
Misi awal Kantor Jasa Pendidikan pada tahun 1867 adalah sebanyak tiga kali
lipat : rsiet, publikasi, dan penyediaan kepemimpinan kependidikan.
Ketika
Presiden Jimmy menandatangani legislasi yang menetapkan sebuah Departemen
Pendidikan yang baru pada tahun 1979, maka beliau menyebutnya “gerakan yang
terbaik untuk kualitas kehidupan di Amerika”. Departemen yang baru tersebut
menjadi perawkilan-perwakilan kabinet tiga belas yang terbesar ketujuh dalam
pemerintahan federal, yang mempekerjakan 16.000 orang dan dengan sebuah
anggaran yang diproposalkan sebesar empat belas milyar dolar. Dalam konsepsi
awalnya, Departemen Pendidikan akan meliputi pendidikan menengah pertama dan
pendidikan menengah atas, pendidikan kejuruan dan pendidikan masyarakat, riset
kependidikan dan perbaikan kependidikan, pendidikan khusus dan jasa-jasa
layanan rehabilitatif, divisi hak-hak sipil, dan komponen khusus untuk
pendidikan dwi-bahasa dan pendidikan di luar negeri. Tren-tren yang sekarang
ini menyarankan bahwa ruang lingkup aktual dari departemen tersebut kemungkinan
berkurang secara signifikan dalam jangka waktu yang akan segera datang.
Tabel
2.1 Dimensi-Dimensi Keterlibatan Federal Dalam
Pendidikan
(perkiraan pada tahun 1981)
Program
|
Jumlah Dalam Dolar
|
Program
Pinjaman Siswa Yang Dijamin
|
$ 1.095.000.000.000
|
Undang-Undang
Pekerjaan dan Pelatihan Yang Luas dan Mencakup Banyak Hal (CETA-Departemen
Perburuhan Amerika Serikat)
|
$ 3.118.000.000
|
Bantuan
Dampak Sekolah
|
$ 932.000.000
|
Pendidikan
Kejuruan
|
$ 767.000.000
|
Institut
Pendidikan Nasional (riset)
|
$ 71.000.000
|
Yayasan
Ilmu Pengetahuan Nasional
|
$ 1.007.000.000
|
Pendidikan
Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas (57 program-program terpisah)
|
$ 5.364.000.000
|
MEMPERLUAS
PENGARUH FEDERAL
Peranan
pemerintahan federal dalam aktivitas-aktivitas pendidikan sudah meluas secara
dramatis selama abad keduapuluh. Kepentingan perekonomian, politik, dan
keamanan sudah mempercepat legislasi dan peraturan-peraturan pengadilan yang
sudah mengubah peraturan-peraturan tradisional dari pemerintahan federal,
negara bagian, dan lokal dalam provisi pendidikan publik dan pendidikan swasta.
Sesudah
Perang Dunia I, maka Kongres melaksanakan Undang-Undang Smith-Hughes tahun 1917
untuk mendorong perkembangan pendidikan kejuruan. Programa acara ini
membutuhkan banyak uang untuk membayar gaji-gaji para gurunya, untuk
mempersiapkan guru-guru dalam bidang-bidang mata pelajaran ilmu pertanian, ilmu
perdagangan, dan industrial, dan untuk melaksanakan investigasi-investigasi
yang akan membawa kepada pendidikan kejuruan yang diperbaiki. Undang-Undang
Smith-Hughes merepresentasikan serangan penjebolan utama yang pertama oleh
pemerintahan federal atas dukungannya terhadap program-program yang spesifik
atau kurikulum mata pelajaran di sekolah-sekolah.
Bereaksi
dengan efek-efek depresi yang utama, maka Kongres, pada tahun 1930-an,
mengundang-undangkan sejumlah ukuran-ukuran pembebasan yang mempengaruhi
program-program sekolah. Civilian Conservation Corps (1933), misalnya, menyediakan
waktunya selama sepuluh jam per minggu dari pendidikan umum dan pelatihan
kejuruannya. Dari tahun 937 hingga tahun 1947, kira-kira ada 2,7 juta
orang-orang yang menerima pelatihan semacam itu. National Youth Administration
(1935), pelopor Job Corps sekarang ini, adalah untuk menyediakan lapangan
pekerjaan bagi para anak-anak muda yang mendaftar di sekolah menengah atas atau
perguruan tinggi. Program ini, yang dibubarkan pada tahun 1944, memiliki
pendaftaran maksimal dari hampir satu setengah juta orang pada tahun 1940. Baik
CCC dan NYA pada akhirnya bermerger kedalam program-program yang sudah
dianggarkan oleh Kantor Jasa Pendidikan Amerika Serikat.
Beberpa
undang-undang Kongresional tahun 1940-an lebih lanjut sudah memperluas peranan
federal didalam pendidikan dan pelatihan. Undang-Undang Lanham (1941)
menyediakan uang untuk membantu pemerintahan-pemerintahan lokal didalam
pengkonstruksian dan opearsional sekolah-sekolah dimana aktivitas-aktivitas
federal yang berkaitan dengan perang sudah menciptakan sebuah beban tersendiri.
Pendanaan awal ini sudah berlanjut hingga saat ini melalui serangkaian Public
Laws. Dua artikel legislasi ayng signifikan lainnya adalah Undang-Undang
Vocational Rehabilitation (1943) dan Undang-Undang Servicemen’s Readjustment (1944).
Undang-Undang ini, dan undang-undang yang berikutnya untuk veteran-veteran
Korea dan veteran-veteran Vietnam, dapat menyediakan keuntungan-keuntungan
pendidikan yang sudah memungkinkan lebih dari 27 juta orang pria dan wanita
untuk kembali ke sekolah. Biaya dari serangkaian program-program ini
diestimasikan sebesar 30 milyar dolar pada periode waktu tiga puluh lima tahun.
Tahun
1950-an membawa sebuah akselerasi pengaruh federal dalam pendidikan yang bahkan
lebih besar. Peristiwa-peristiwa utama termasuk pendirian Yayasan National
Science, pembentukan Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan (HEW),
Public Law 531 untuk riset kooperatif antara HEW dan universitas-universitas,
dan pengundang-undangan Undang-Undang National Defense Education.
Pendirian
yayasan National Science pada tahun 1950 hanya merumuskan komunitas ilmu
pengetahuan yang dikerahkan yang sudah eksis pada akhir Perang Dunia II. Tujuan
NSF adalah “untuk mempromosikan kemajuan ilmu pengetahuan ; untuk memajukan
kesehatan nasional, kemakmuran, dan kesejahteraan ; untuk mengamankan
pertahanan nasional ; dan untuk tujuan-tujuan lainnya”. Empat fungsi-fungsi
Yayasan National Science dikaitkan secara langsung dengan pendidikan : (1)
untuk mempromosikan riset danpendidikan dasar dalam ilmu-ilmu pengetahuan ; (2)
untuk mengawali dan mendukung riset dalam matematika, fisika, medis, biologi,
tekhnik, dan ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan lain ; dan (4) program-program
yang mendukung untuk memperkuat potensi riset. Dimulai dengan sebuah anggaran
sebesar 1,5 juta dolar pada tahun 1952, maka yayasan tersebut dapat mencapai
sebuah anggaran yang diproyekkan sebesar lebih dari satu milyar dolar pada
tahun 1981.
Formasi
Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan pada tahun 1953 dapat
meningkatkan status pendidikan dalam birokrasi federal. Sebelumnya, Kantor Jasa
Pendidikan sudah berada dibawah departemen-departemen yang tidak memungkinkan
semacam itu, seperti : Departemen Interior dan Federal Security Agency.
Penunjukan Komisaris Pendidikan secara langsung oleh Presiden Amerika Serikat,
dan formalitas Kantor Jasa Pendidikan sebagai sebuah komponen HEW yang utama,
memberikan sebuah visibilitas pendidikan baru didalam pemerintahan federal.
Pengundang-undangan
Law 531 pada tahun 1954 secara signifikan dapat meningkatkan pengaruh
pemerintahan federal terhadap pemerintahan-pemerintahan Negara bagian mengenai
kebijakan-kebijakan pendidikan. Hukum ini memungkinkan bagi Komisaris
Pendidikan untuk mengkontrak universitas-universitas dan perwakilan-perwakilan
pendidikan negara bagian untuk melakukan riset, survei-survei, dan
demonstrasi-demonstrasi dalam bidang pendidikan. Dalam realita, hukum ini dapat
membantu departemen-departemen pendidikan di negara bagian untuk mengorganisir
ulang, dan menetapkan sebuah mata rantai penghubung komunikasi langsung antara
pegawai-pegawai pendidikan negara bagian dan pegawai-pegawai pendidikan
federal. Pada tahun 1965, P. L. 531 digabungkan kedalam Title IV mengenai
Undang-Undang Elementary and Secondary Education.
Sebuah
peristiwa akhir yang signifikan dalam meningkatkan pengaruh federal selama
tahun 1950-an adalah Undang-Undang National Defense Education pada tahun 1956.
Undang-undang ini, yang dikenal juga dengan Public Law 85-864, menyediakan
pinjaman-pinjaman kepada siswa-siswa, pusat-pusa riset, eksperimentasi dengan
media, pendirian latihan bahasa asing, dan perbaikan jasa-jasa layanan
statistik di departemen-departemen pendidikan di negara-negara bagian.
Rasionalisasi pertahanan nasional sebagai tujuan dasar untuk pendidikan
kemudian akan dapat membuka sejumlah program-program pada tahun 1960-an dan
tahun 1970-an. Program-program ini populernya dikenal sebagai proyek-proyek
“alfabet” – BSCS (biologi), MACOS (studi-studi sosial), dan PSSC (fisika). NDEA
juga mendorong kerjasama antara negara bagian dan negara federal, dan menyusun
suri tauladan penyediaan bantuan federal untuk sekolah-sekolah swasta.
Tahun
1960-an membuktikan sebuah dekade batas air dalam tingkat pengaruh federal
dalam pendidikan. Selama tahun 1960-an, lusinan dari kutipan-kutipan legislasi
dapat meningkatkan peranan pemerintahan federal dalam operasional
sekolah-sekolah, dan pemberian-pemberian dana sumbangan untuk pendidikan yang
dikelola oleh pemerintahan federal bertumbuh sangat luar biasa banyak sekali.
Diantara hukum-hukum dan program-program yang paling sangat mempengaruhi
peranan pemerintahan federal adalah Undang-Undang Manpower and Training (1962),
Undang-Undang Vocational Education (1963), Undang-Undang Civil Rights (1964),
Undang-Undang Economic Opportunity (1964), Undang-Undang Higher Education
(1965), Undang-Undang Elementary and Secondary Education (1965), dan
Undang-Undang Education Professions Development (1967).
Undang-Undang
Manpower and Training, dan secara berturut-turut Undang-Undang Comprehensive
Education Training (CETA), membuka keseluruhan dimensi baru dari aktivitas
federal dalam pendidikan dan pelatihan. Dengan mempergunakan Departemen
Perburuhan Amerika Serikat sebagai sebuah saluran paralel untuk dana-dana
tersebut, maka komitmen-komitmen federal dalam area ini melebihi tiga juta
dolar pada tahun 1981.
Undang-Undang
Vocational Education tahun 1963 menetapkan dana bantuan langsung dari
pemerintahan federal untuk negara-negara bagian, tetapi mencakup sebuah
ketentuan dan persyaratan dimana negara-negara bagian harus mengaplikasikan
untuk pendanaan dengan mengajukan sebuah perencanaan kepada Komisaris
Pendidikan. Suri tauladan ini sudah diulang-ulangi lagi dalam beberapa
kutipan-kutipan legislasi semenjak tahun 1963, dengan demikian menempatkan
negara-negara bagian didalam hubungan tanah jajahan dengan pemerintahan
federal.
Dampak
Undang-Undang Civil Rights tahun 1964 mengenai peranan federal dalam pendidikan
adalah melalui mandatnya untuk sebuah studi (Laporan Coleman tahun 1966)
mengenai peluang pendidikan. Survei mendapati bahwa mayoritas anak-anak sekolah
di Amerika Serikat yang mengikuti sekolah-sekolah khusus yang terpisah, dan
sekolah-sekolah yang terutamanya diikuti oleh siswa-siswa berkulit hitam dan
kaum minoritas lainnya yang pada umumnya lebih rendah kedudukannya. Dampak
nyata dari Coleman Report adalah pengaruhnya terhadap para pembuat undang-undangnya
di Washington yang sangat sibuk untuk membuat konsep Undang-Undang Elementary
and Secondary Education tahun 1965. Beberapa dari judul-judul atau
program-program legislasi ini adalah merupakan respons-respons langsung
terhadap penemuan-penemuan Coleman Report.
Undang-Undang
Elementary and Secondary Education tahun 1965 adalah merupakan kutipan
legislasi tahun 1960-an yang paling signifikan. Skala undang-undang ini, baik
dalam pendanaan dan logistik, membuat pemerintahan federal sebagai rekanan utama
dalam pendidikan Amerika. Dibawah Title I saja, beberapa dari sembilan juta
orang anak-anak sekolah yang berasal dari keluarga-keluarga dengan pendapatan
yang rendah dapat diberikan bantuan pendidikan dalam bentuk program-program
khusus.
Program-program
ESEA, demikian mereka dikenal oleh praktisi-praktisi dalam bidang tersebut,
diorganisir di seputar berbagai macam gelar-gelar dari bab-bab legislasi. Title
I, misalnya, mengarahkan perhatian federal terhadap pendidikan anak-anak yang
berasal dari keluarga-keluarga dengan tingkat pendapatan yang rendah. Title II
meng-upgrade perpustakaan-perpustakaan sekolah dan meningkatkan materi-materi
instruksional. Title II menyediakan jasa-jasa layanan yang spesifik untuk
pengayaan, pedoman penuntun, dan remediasi akademik. Title IV menetapkan
pendirian pusat-pusat riset untuk memperbaiki pemahaman kami mengenai proses
pendidikan. Title V mengarahkan dana-dana tersebut untuk memperkuat perencanaan
dan kapasitas-kapasitas riset dari departemen-departemen di negara-negara
bagian. Undang-Undang Elementary and secondary Education tahun 1965 adalah
betul-betul merupakan sebuah refleksi dari Great Society yang diimpikan oleh
Lyndon Johnson, dan ketika sepenuhnya diimplementasikan, maka dapat menciptakan
sebuah level ekspektasi partisipasi federal didalam pendanaan dan operasional
sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat. Diamandemen hingga delapan title
pada tahun 1974 dengan Public Law 93-380, ESEA secara virtual mencakup setiap
aspek pendidikan, dengan etiket harga rata-rata sebesar 28 milyar dolar pada
tahun 1974 hingga tahun 1978.
Undang-Undang
Higher Education tahun 1965 dan Undang-Undang Education Professions Development
tahun 1967 mencoba untuk meng-upgrade kondisi-kondisi untuk pelatihan personil
pendidikan yang kompeten. Undang-Undang Higher Education, misalnya, mencakup
duabelas title yang berkisar mulai dari bantuan perpustakaan hingga provisi
beasiswa. Undang-undang ini, diamandemen pada tahun 1966, 1968, dan 1972,
memfokuskan kebanyakan perhatiannya pada pelatihan level sarjana.
Legislasi
federal pada tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an sudah terdiri dari
penambahan-penambahan sedikit demi sedikit yang sangat spesifik terhadap
kerangka kerja mendasar dari undang-undang tahun 1960. didalam konseptualisasi
Francis Keppel, Komisaris Amerika Serikat dibawah pemerintahan Presiden Kennedy
dan Johnson, maka pengaruh federal sudah menujukan lebih banyak pada kualitas
dan bukannya pada tujuan-tujuan kuantitas dan kesetaraan yang sebelumnya.2
Misalnya, Kongres ke-92 (1971-1972) mengamandemen Undang-Undang Civil rights
tahun 1964 untuk mencakup Title IX, sebuah provisi untuk mengakhiri
diskriminasi jenis kelamin baik di sekolah-sekolah maupun di perguruan
tinggi-perguruan tinggi.
Tindakan-Tindakan
Pengadilan
Selama
bertahun-tahun, tindakan-tindakan pengadilan secara signifikan sudah membentuk
program-program dari sekolah-sekolah publik dan sekolah-sekolah swasta, dan
oleh karena itu merupakan sebuah bentuk yang khusus dari pengaruh federal pada
pendidikan.3 Seperti diuraikan oleh pihak berwenang Konstitusional,
maka Mahkamah Agung dapat menguasai hanya pada provisi-provisi yang berada
didalam daerah bidang kekuasaan ruang lingkup urusan federal. Provisi-provisi
Konstitusional yang spesifik paling kerap disebutkan didalam kasus-kasus
peristiwa penting yang menonjol.
Artikel
I, Bab 8 (klausul kesejahteraan umum) : “Kongres harus memiliki kekuasaan untuk
………. menyediakan ……… Kesejahteraan umum Amerika Serikat ………“
Artikel
III : “Kekuasaan Pengadilan harus meluas untuk semua Kasus-Kasus, dalam Hukum
dan Kesetaraan, yang timbul dibawah Konstitusi ini ………. terhadap
Kontroversi-Kontroversi antara Warga Negara dari Negara Bagian-Negara Bagian
yang berbeda.“
Amandemen
I (klausul pelaksanaan bebas) : “Kongres
harus tidak membuat hukum yang menghargai penetapan agama, atau melarang
pelaksanaan bebas yang daripadanya ………“
(Klausul
kebebasan berekspresi) : “Atau mengurangi hak kebebasan berbicara ………“
(Klausul
kebebasan berkumpul) : “Atau hak orang-orang untuk berkumpul secara damai ………“
Amandemen
I (klausul keterlibatan sendiri) :
“Tidak ada satu orangpun yang harus ……… mendorong untuk menjadi saksi dalam
kasus kriminal terhadap dirinya sendiri.“
Amandemen
VIII : “………. Tidak ada hukuman yang
kejam maupun hukuman yang tidak biasa yang dibebankan ……….“
Amandemen
X : “Kekuasaan-kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada Amerika Serikat oleh
Konstitusi, juga tidak dilarang oleh Konstitusi terhadap Negara Bagian-Negara
Bagian, dicadangkan untuk Negara Bagian-Negara Bagian ……….“
Amandemen
XIV (Klausul proses hak) : “Seharusnya tidak ada satupun Negara Bagian manapun
yang berhak menghilangkan kehidupan, kemerdekaan, atau properti milik siapapun
tanpa proses hukum yang seharusnya ……….“
Klausul
perlindungan yang setara : “Tidak menyangkal perlindungan hukum yang setara
terhadap siapapun mereka yang berada didalam wilayah yurisdiksinya.“
Mahkamah
Agung secara konsisten sudah meninjau ulang kasus-kasus negara bagian dan
menguasai area-area tertentu : keuangan dan organisasi sekolah,
hubungan-hubungan gereja dan negara bagian, hak-hak dan tanggung jawab-tanggung
jawab siswa, hak-hak dan tanggung jawab-tanggung jawab karyawan, diskriminasi
ras, jenis kelamin, dan bahasa, dan batas-batas operasional sekolah. Secara
kolektif, ratusan kasus-kasus yang ditinjau ulang oleh Mahkamah Agung
urusan-urusan sekolah sudah membatasi maupun memperluas jenis program-program
yang dialami oleh siswa-siswi di sekolah. Disini ada beberapa kasus-kasus yang
terkenal baik untuk mengilustrasikan ruang lingkup pengaruh dari sumber ini.
KEUANGAN
Distrik Sekolah Independen San Antonio melawan Distrik Sekolah
Independen Rodriguez (1973) : Di Texas, hampir satu setengah dari
pendapatan operasional sekolahnya berasal dari sumber-sumber yang selain
daripada dari negara bagian. Masing-masing distrik harus meningkatkan uang-uang
tambahan untuk mendukung sekolah-sekolah mereka dan, di dalam kasus Rodriguez,
siswa-siswa dari sebuah distrik yang lebih miskin dapat menantang validitas
sistem pendanaan ini, mengklaim bahwa tidak dapat memenuhi klausul
“perlindungan yang setara” dari Amandemen Keempatbelas. Didalam keputusan 5-4,
pengadilan menegakkan sistem pendanaan di Texas karena : (1) sistem yang
didiskriminasikan terhadap semua jenis-jenis dari siswa-siswa dan bukannya
sekelas tunggal siswa-siswa, dan (2) tidak ada hak fundamental yang sudah
dilanngar karena pendidikan itu sendiri bukanlah merupakan sebuah hak yang
dilindungi secara Konstitusional.
HUBUNGAN
GEREJA-NEGARA BAGIAN Meek melawan Pittenger (1965) : Sebuah
undang-undang badan pembuat undang-undang Pennsylvania tahun 1972 memberikan
wewenang kepada negara bagian untuk memungkinkan peminjaman buku-buku pelajaran
kepada anak-anak sekolah non-publik. Undang-undang ini ditantang dibawah
pemisahan gereja dan negara bagian dari klausul Amandemen Pertama. Pengadilan
menganggap bahwa pinjaman buku-buku pelajaran sekuler yang disubsidi oleh
negara bagian kepada non-publik, serta kepada anak-anak sekolah publik
diperkenankan, tetapi bantuan langsung untuk sekolah-sekolah yang terkungkung
pada satu aliran saja adalah tidak konstitusional. Semenjak Amandemen Pertama
melarang negara bagian mendukung institusi-institusi keagamaan, maka
kemungkinan keterlibatan politik dapat muncul dalam kasus-kasus bantuan
langsung kepada sekolah-sekolah yang terkunkung pada satu aliran saja.
HAK-HAK
SISWA Distrik Sekolah Komunitas Tinker melawan Distrik Sekolah
Komunitas Des Moines (1969) : Selama era Vietnam, siswa-siswa di Distrik
Iowa mempergunakan ban lengan ke sekolah untuk memprotes kebijakan
pemerintahan. Ketika diskors dari sekolah, siswa-siswa tersebut mencoba mencari
perintah pengadilan untuk mengendalikan pegawai-pegawai sekolah agar tidak
membatasi aktivitas-aktivitas mereka. Mahkamah Agung menganggap bahwa
negara-negara bagian tidak dapat mempertahankan dua standard-standard yang
legal, yang satu untuk orang-orang dewasa dan yang satu untuk anak-anak. Karena
siswa-siswa adalah orang-orang yang berada dibawah Konstitusi, maka
pegawai-pegawai sekolah secara institusional kemungkinan melanggar hak-hak
Amandemen Pertama siswa-siswa tersebut hanya ketika perilaku mereka akan dapat
mencampuri operasional sekolah atau hak-hak dari siswa-siswa yang lainnya.
HAK-HAK
KARYAWAN Dewan Regents melawan Dewan Roth (1972) : Dalam kasus
yang berbasiskan universitas ini, seorang guru dipekerjakan secara tetap dalam
periode jangka waktu selama satu tahun dan kemudian diberitahukan bahwa dia
tidak akan dipekerjakan lagi. Guru tersebut menantang hak negara bagian untuk
memberhentikan dia dari pekerjaannya tanpa adanya pemberitahuan dengan alasan
pemberhentian atau tanpa adanya dengan pendapat mengenai permasalahan ini.
Mahkamah Agung menegakkan hak negara untuk memecat berdasarkan pada
interpretasi dimana Amandemen Keempatbelas menjamin proses yang seharusnya saja
dalam hal dimana kepentingan-kepentingan kehidupan, kebebasan, atau hak milik
properti dilibatkan. Kontrak satu tahun tersebut tidak menciptakan sebuah
perkecualian dari pekerjaan yang berkesinambungan, dan oleh karena itu bukan
merupakan sebuah “kepentingan hak milik properti”.
DISKRIMINASI
RAS, JENIS KELAMIN, DAN BAHASA Dewan Pendidikan Swann melawan Dewan
Pendidikan Charlotte-Mecklenburg (1971) : Pada tahun 1969, distrik sekolah
Charlotte-Mecklenburg di California Utara sebagian besar tetap terpisahkan,
kendatipun faktanya adalah bahwa 29 persen tubuh siswa-siswanya adalah berkulit
hitam. Sebuah perencanaan penghapusan perbedaan tahun 1965 didasarkan pada
penetapan wilayah daerah sudah gagal untuk mengintegrasi distrik tersebut, dan
dewan sekolah tidak menghasilkan sebuah perencanaan baru. Sebuah perencanaan
penghapusan perbedaan dipaksakan pada distrik sekolah oleh pengadilan distrik.
Mahkamah Agung menganggap bahwa siswa-siswa didalam distrik tersebut diprotes
oleh klausul “perlindungan yang setara” dari Amandemen Keempatbelas, dan bahwa
“ketika pihak-pihak yang berwenang di sekolah melalaikan kewajiban mereka untuk
menyediakan pertolongan-pertolongan yang dapat diterima“, maka
pengadilan-pengadilan distrik memiliki kekuasaan untuk menciptakan
pertolongan-pertolongan semacam itu. Kekuasaan-kekuasaan ini mencakup
penugasan-penugasan guru, mendorong, atau memblokir konstruksi sekolah, dengan
mempergunakan kuota-kuota rasial untuk penugasan siswa, dan menarik kembali
zona-zona para peserta yang hadir.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
PROSEDURAL Dewan Komisaris Sekolah melawan Jacobs (1975) : Dalam
kasus ini, enam siswa yang terlibat didalam publikasi sebuah surat kabar
menantang dewan sekolah yang mencoba untuk membatasi aktivitas-aktivitas
mereka. Dewan sekolah mengejar kasus tersebut sesudah dikendalikan oleh
peraturan-peraturan pengadilan yang lebih rendah. Mahkamah Agung mendapati
bahwa siswa-siswa, didalam membuat dalih untuk kasus mereka, sudah gagal untuk
secara nyata jelas mendefinisikan sebuah “kelas orang-orang yang secara
bertentangan dapat terpengaruh oleh peraturan-peraturan”. Karena siswa-siswa
sudah lulus dari sekolah pada waktu Mahkamah Agung bertindak, maka kasus mereka
“berhenti memiliki validitas sebagai sebuah kontroversi”. Peraturan pengadilan
yang lebih rendah, dengan 8-1 suara dibatalkan dan dianggap sudah tidak berlaku
lagi karena tidak lagi mengaplikasikan pada siapapun yang terdampak oleh
pembatasa-pembatasan yang dilakukan oleh dewan sekolah.
Kendatipun
kita dapat menyebutkan beberapa kasus-kasus lainnya (khususnya Dewan
Pendidikan Brown melawan Dewan Pendidikan Topeka), maka kasus-kasus
ini mengilustrasikan tingkat dimana tindakan-tindakan dari
pengadilan-pengadilan federal dapat dan memang betul-betul mempengaruhi
administrasi sekolah. Kecenderungan selama tiga puluh tahun terakhir sudah
mengarah kepada pengaruh yang lebih besar dari Mahkamah Agung, dan setiap
administrator yang melakukan praktek di sekolah-sekolah publik dan
sekolah-sekolah swasta harus menyadari dan memahami pengaruhnya. Tabel 2.2 mendaftarkan
beberapa peristilahan-peristilahan legal dimana administrator sekolah harus
merasa cukup familiar.
MENGUBAH
PENGARUH FEDERAL
Seperti
sudah kita lihat, pendidikan sudah lama menjadi titik pokok permasalahan
didalam negara bagian dan hubungan-hubungan kepemerintahan federal. Umumnya
adalah bahwa pendidikan adalah merupakan urusan federal, tanggung jawab negara
bagian, dan fungsi lokal terbukti tidak cukup memuaskan sebagai sebuah cara
untuk membedakan peranan-peranan diantara berbagai macam level-level
pemerintah. Secara keseluruhan, dalam dua ratus tahun pendidikan pada bangsa
ini, sudah ada sebuah pola pelanggaran batas federal yang nyata jelas berbeda
kedalam negara bagian dan hak-hak dan tanggung jawab-tanggung jawa pemerintah
lokal. Dalam realitanya, bagaimanapun, bahkan kurang dari sepuluh persen input
pendanaan yang berasal dari pemerintahan federal kepada perwakilan-perwakilan
negara bagian dapat membuat perbedaan diantara sebuah program pendidikan yang
adil dan sebuah program pendidikan yang baik, sehingga partisipasi-partisipasi
federal dalam pendidikan publik kelihatannya cukup penting.
Pola
yang sudah muncul dalam abad ini, dari bantuan kategoris federal untuk
pemerintahan-pemerintahan negara bagian dan pemerintahan-pemerintahan lokal,
secara dramatis sudah meningkat dalam dua puluh tahun terakhir. Kendatipun,
pada saat sekarang ini, pemerintahan federal bermaksud untuk menerbitkan
“berkas dana bantuan” (berkas-berkas uang yang boleh dikeluarkan sesukanya),
pola yang paling baru sudah menjadi salah satu dari legislasi yang sangat
spesifik dengan mempergunakan komite-komite penasehat “anjing penjaga” dan
sangsi-sangsi federal yang segera untuk pelanggaran. Khususnya, mengikat
legislasi pendidikan dengan hak-hak sipil dan bukannya dengan kesejahteraan
umum artinya adalah bahwa penyelenggaraan mandat-mandat federal finansial dan
legal untuk keuangan-keuangan federal sudah tiba untuk dipandang baik dengan
kecurigaan dan ketidakpercayaan. Juga ada frustrasi yang meningkat dengan skala
regulasi dan penyelenggaraan.
Sejauh
ini, contoh yang paling dramatis dari ketegasan khusus dalam mandat-mandat
federal untuk program-program pendidikan terjadi pada tahun 1975, ketika
Kongres meloloskan Public Law 94-142, sebuah rancangan undang-undang “untuk
memastikan bahwa anak-anak yang cacat sudah ada untuk mereka ………. Sebuah
pendidikan publik yang sesuai dan bebas yang menekankan pada pendidikan khusus
dan jasa-jasa yang terkait yang didesain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan unk
mereka. “Public Law 94-142 mensyaratkan keduapuluh tiga halaman dari Buku Kode
Amerika Serikat untuk menguraikan secara terperinci mengenai
pengimplementasian, dan sudah menyimbolkan kendali-kendali federal terhadap
pembuatan kebijakan lokal untuk beberapa pendidik-pendidik.
P.
L. 94-142 memanfaatkan sebuah bahasa sedemikian spesifik dimana tidak akan ada
kesalahan atau perkiraan mengenai maksud dari para pembuat hukum. Pendidikan
khusus, misalnya, berarti “instruksi yang didesain secara spesifik dengan tanpa
mengorbankan para orang tua dan wali-wali pelindung untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan unik dari seorang anak yang cacat, termasuk instruksi di
ruang kelas, dan instruksi di rumah sakit-rumah sakit dan institusi-institusi”.
“Jasa-Jasa Terkait” berarti “transportasi, dan jasa-jasa pengembangan,
jasa-jasa perbaikan, dan jasa-jasa pendukung lainnya (termasuk kemampuan
berbicara, patologi dan audiologi, jasa-jasa layanan psikologis, terapi fisik
dan jabatan, rekreasi, jasa-jasa layanan penyuluhan medis, terkecuali bahwa
jasa-jasa layanan medis semacam itu harus untuk tujuan-tujuan diagnostik dan
tujuan-tujuan pengevaluasian saja), seperti kemungkinan diwajibkan untuk dapat
membantu seorang anak yang cacat”.
Legislasi
terus menerus berlanjut dalam bahasa yang spesifik untuk menguraikan secara
terperinci bahwa masing-masing negara bagian harus mengajukan sebuah
perencanaan yang terperinci kepada Komisaris Pendidikan apabila negara bagian
itu adalah untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh bantuan federal (untuk
memenuhi hukum). Pada level lokal, sekolah-sekolah diwajibkan untuk membentuk
sebuah “tim studi kecil” untuk masing-masing anak yang cacat dan untuk
mengembangkan sebuah Perencanaan Pendidikan Individual (IEP) untuk
masing-masing siswa yang memenuhi garis-garis pedoman legislasi. Akhirnya,
hukum tersebut menghendaki penempatan masing-masing siswa dalam “lingkungan
yang paling tidak membatasi” untuk pembelajaran (yang segera akan disebut
sebagai “aliran arus utama”).
Sementara
kita merasa bersimpati dengan legislasi Public Law 94-142 yang sudah lama tidak
berlaku lagi, tidak ada satupun yang dapat merepresentasikan sebuah dimensi
baru dari kendali federal terhadap bantuan kategoris. Ada level-level ketegasan
khusus hukum yang baru dan peraturan-peraturan untuk pengimplementasian. Hukum,
seperti peraturan-peraturan diskriminasi jenis kelamin dari Title IX dan
amandemen-amandemen tahun 1976 terhadap Public Law 94-482 (pendidikan
kejuruan), mendirikan badan-badan pengatur yang berkuasa yang disebut dengan
“komite-komite penasehat” pada level-level negara bagian dan level-level lokal.
Keanggotaan pada komite-komite dan dewan-dewan ini dikendalikan untuk
memastikan publik yang waspada. Akhirnya, Public Law 94-142 secara nyata jelas
menghubungkan pemenuhan terhadap hak-hak sipil dari mereka yang dilayani :
“Tidak ada individu cacat yang berkualitas di Amerika Serikat ………. harus,
semata-mata karena alasan kecacatannya, tidak diikutsertakan dari partisipasi,
diingkari kebebasannya dari, atau dijadikan sasaran terhadap diskriminasi
dibawah program apapun yang menerima bantuan federal”. Provisi ini, klausul
diskriminasi, secara nyata jelas memberikan ganti kerugian kepada mereka yang
merasa bahwa mereka tidak layak dilayani, dan menetapkan jasa-jasa layanan
dibawah hukum sebagai sebuah “hak”. Oleh karena itu, sebuah level
pertanggungjawaban yang baru ditetapkan untuk semua distrik-distrik sekolah
yang menerima dana-dana federal untuk menetapkan program-program untuk memenuhi
hukum mengenai lahan tersebut.
Apakah
seharusnya peranan federal didalam pendidikan ? Pada sisi yang positif, nyata
jelas kelihatan bahwa pemerintah federal sudah menghasilkan dan mengirimkan
beberapa program-program kebutuhan sosial dan program-program kebutuhan
komunitas di area-area dimana perwakilan-perwakilan lokal hanya bertindak
sedikit saja. Pemerintahan federal juga sudah memperkaya program-program
sekolah dan meng-upgrade kualitas pendidikan profesional. Khususnya,
materi-materi kurikulum sudah diperbaiki, program-program keahlian dasar dan
program-program pemberantasan buta huruf di-upgrade, perpustakaan-perpustakaan
diperbaiki, pembebasan pendidikan yang diindividualkan, proses-proses
pengevaluasian diklarifikasi, dan pokok permasalahan-pokok permasalahan yang
kritis disoroti sebagai hasil dari partisipasi federal dalam pendidikan Amerika
Serikat.
Pada
sisi negatifnya, kita melihat bahwa didalam memperluas pengaruhnya kedalam
ruang kelas, maka pemerintahan federal sudah mensubstitusi peraturan untuk
kebijakan tersebut. Perubahan-perubahan yang sudah dimandatkan atau didorong
kelihatannya jarang sekali dapat merefleksikan masukan lokal atau kebijaksanaan
lokal, dan penggunaan perwakilan-perwakilan legal yang sekarang ini, seperti :
Departemen Peradilan untuk memastikan pemenuhan regulasi sudah memberikan
peranan federal dalam pendidikan dalam sebuah wawasan yang negatif.
Tanpa
klarifikasi peranan federal didalam pendidikan, kami dapat mengharapkan
sejumlah konfrontasi-konfrontasi antara perwakilan-perwakilan pendidikan
federal, perwakilan-perwakilan pendidikan negara bagian, dan
perwakilan-perwakilan pendidikan lokal. Apa yang akan terjadi, misalnya,
apabila pemerintahan federal dapat mengembangkan tes-tes yang bereferensikan
kriteria-kriteria nasional dalam keahlian-keahlian dasarnya ? Satu-satunya hal
yang bisa dikatakan dengan kepastian adalah bahwa keberadaan federal yang
signifikan akan tetap ada didalam pendidikan Amerika dan terus menerus
mempengaruhi operasional-operasional sekolah di masa mendatang yang dapat
diketahui dan diprediksi dari mulai saat sekarang.
Tabel 2.2 Peristilahan-Peristilahan
Didalam Keputusan-Keputusan Pengadilan
Peristilahan |
Definisi
|
Appalent
|
Pihak
(penggugat atau terdakwa) pada level pengadilan yang lebih rendah yang, kalah
pada level yang lebih rendah, mengajukan naik banding.
|
Class
Action
|
Sebuah
tindakan yang dilakukan atas nama orang-orang lain yang berada pada situasi
yang serupa.
|
De Facto
|
“Sesuai
fakta”, yang sebetulnya benar-benar terjadi.
|
De Jure
|
“Sesuai
hukum”, terjadi sebagi akibat dari tindakan resmi.
|
Enjoin
|
Mewajibkan
seseorang dengan sebuah keputusan untuk melaksanakan atau menjauhkan diri
dari melakukan beberapa keputusan.
|
In Loco
Parentis
|
“Sebagai
pengganti orang tua” menuntut hak-hak, tugas-tugas, tanggung jawab-tanggung
jawab orang tua.
|
Per
Curiam
|
“Berdasarkan
Pengadilan”, sebuah opini yang diraih oleh anggota-anggota Pengadilan tanpa
mengidentifikasikan seorang anggota yang khusus sebagai penulisnya.
|
Moot
|
Sebuah
pokok permasalahan yang tidak dipertimbangkan oleh pengadilan karena tidak
lagi mengandung perselisihan.
|
Remand
|
“Mengirim
kembali”, mengembalikan kepada pengadilan yang lebih rendah untuk melakukan
pemrosesan lebih lanjut.
|
Statute
|
Sebuah
hukum yang diundang-undangkan oleh legislatif cabang pemerintahan federal
atau pemerintahan negara bagian.
|
Summary
Affirmance
|
Keputusan
tanpa disertai opini oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat yang memberikan
sebuah efek yang mengikat terhadap peraturan pengadilan yang lebih rendah.
|
No comments:
Post a Comment