Thursday, June 7, 2012

Teori Pendidikan Sosial


Teori Pendidikan Sosial
Manusia adalah mahluk yang paling istimewa diantara mahluk lainnya, ia di beri karunia berupa akal pikiran untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia maupun terhadap kelestarian hidup dan lingkungannya dalam menjalankan fitrahnya sebagai Khalifatullah fi alrdli (sebagai wakil Tuhan/penciptaan kedua selain Tuhan).
Berdasarkan keyakinan terhadap keluhuran harkat dan martabat manusia yang demikian tinggi maka tidak ada alasan bagi manusia untuk keluar dari tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Untuk itu maka manusia wajib mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan. Seorang pendidik merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan dan merupakan orang yang paling bertanggung jawab (tim sukses dalam merubah generasi dalam mencapai tujuan pendidikan). Pendidikan tidak membagi-bagikan kekayaan, jabatan, kebahagiaan, atau kehormatan. Pendidikan berurusan dengan potendi dan daya-daya yang melekat pada jiwa raga manusia. Pendidikan berurusan dengan “mau dibawa ke mana dan dengan upaya macam apa” potensi jiwa raga manusia ditumbuhkembangkan.
Sumber pengatahuan pada hakekatnya dari Tuhan YME, termasuk yang terpancar melalui wahyu maupun hukum alam dan hukum sejarah. Adalah tugas pendidikan untuk mengaktifkan daya indra, nalar, rasa, kalbu, dan karsa manusia untuk membaca, menyimak, menghayati dan memahami samudra pengetahuan dan hikmah yang luas. Pengaktifan daya-daya insani (indra, nalar, rasa, kalbu, karsa) dalam proses pembelajaran hanya mingkin bisa dihadapkan pada masalah atau kebutuhan yang menantang. Untuk mencapai sosok kehidupan yang baik dan sosok manusia yang baik, suatu keharusan memposisikan pendidikan nilai sebagai juru selamat yang berfungsi menormativasi pola pikir dan tindakan manusia guna terbentuknya identitas unity sistem sosial umat manusia.
Memaknai kehidupan yang baik (ideal) adalah kehidupan yang memanivestasikan hubungan yang baik dengan tuhan, sesama manusia, alam semesta dan dirinya sendiri. Kehidupan yang baik penuh harmoni hanya mungkin bila keseluruhan kandungan isi jiwa manusia berkembang secara utuh dan serasi. Memakai manusia yang baik (ideal) adalah manusia yang fikiran, hati nurani, ucapan dan tindakannya kental dengan kebenaran, kebajikan, dan keindahan atau keelokan. Memakai tindakan educatif merupakan pancaran etika realisasi diri yang otonom atas dasar pilihan hidup (kesadaran nilai) yang menjunjung tinggi konsepsi sosok kehidupan dan manusia yang baik. Pendidikan membuka ruang pengembangan diri seoptimal mungkin sesuai dengan minat dan kebutuhan. Pendidikan adalah guru kebenaran, pembawa cerah, kasih, damai, dan harmini kehidupan umat manusia.
Teori pendidikan sosial relevan diterapkan di semua jalur pendidikan, baik di jalur pendidikan formal ataupun di jalur pendidikan nonformal dan informal. Wacana masyarakat belajar dan pembelajaran seumur hidup menjadi lebih mungkin membudaya dengan menerapkan teori pendidikan sosial. Sosok konseptual insan cita Pancasilais beserta sistem sosial ikutannya relatif identik dengan prespektif pendidikan sosial. Wajah pendidikan Indonesia sejujurnya laksana berkaca di cermin retak, akibat ketakjelasan filsafat dan teori pendidikan selama ini. Teori pendidikan sosial sejiwa dengan pendidikan filosofis yang terkandung dalam pancasila, dan patut digunakan untuk mempercantik wajah morat marid pendidikan nasional Indonesia.

No comments:

Post a Comment