Berdasarkan tabel diatas diperoleh
nilai rata-rata tes formatif sebesar 88,83 dan dari 30 siswa yang telah tuntas
sebanyak 26 siswa dan 4 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara
klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 89% (termasuk kategori
tuntas). Hasil pada siklus II ini
mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil
belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru
dalam menerapkan model pengajaram kolaborasi sehingga siswa menjadi lebih
terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam
memahami materi yang telah diberikan.
a.
Analilisis Data Minat,
Perhatian, Partisipasi
1)
Minat
Dari analisis data diperoleh hasil
sebanyak 23
siswa (80,00%) memiliki minat baik, 4 siswa (11,43%) yang memiliki minat cukup,
3 siswa (8,57%) memiliki minat kurang.
2)
Perhatian
Dari analisis data diperoleh hasil
sebanyak 21
siswa (74,28%) memiliki perhatian baik, 6 siswa (17,14%) memiliki perhatian
cukup, 3 siswa (8,57%) memiliki perhatian kurang.
3)
Partisipasi
Dari analisis data diperoleh hasil
sebanyak 19
siswa (68,57%) memiliki partisipasi baik, 8 siswa (22,85%) memiliki partisipasi
cukup, 3 siswa (8,57%) memiliki partisipasi kurang.
b.
Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang
telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar
mengajar dengan penerapan model pengajaram kolaborasi. Dari data-data yang
telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
1)
Selama proses belajar mengajar
guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa
aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing
aspek cukup besar.
2)
Berdasarkan data hasil
pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3)
Kekurangan pada siklus-siklus
sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih
baik.
4)
Hasil belajar siswsa pada
siklus II mencapai ketuntasan.
c.
Revisi Pelaksanaan
Pada siklus II guru telah menerapkan
model pengajaram kolaborasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta
hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan
apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar
selanjutnya penerapan model pengajaram kolaborasi dapat meningkatkan proses
belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
No comments:
Post a Comment