Peran
sebagai model dapat diwujudkan dengan cara membagi pikiran tentang suatu hal (thinking aloud) atau menunjukkan pada siswa
tentang bagaimana melakukan sesuatu secara bertahap (demonstrasi) (Sulhan, 206:70-71) Di samping itu, menunjukkan pada
siswa bagaimana cara berpikir sewaktu melalui situasi kelompok yang sulit dan
melalui masalah komunikasi adalah sama pentingnya dengan mencontohkan bagaimana
cara membuat perencanaan, memonitor penyelesaian tugas, dan mengukur apa yang
sudah dipelajari.
Peran guru sebagai pelatih mempunyai
prinsip utama, yaitu menyediakan bantuan secukupnya pada saat siswa membutuhkan
sehingga siswa tetap memegang tanggung jawab atas proses belajar mereka
sendiri. Hal ini dilakukan dengan memberikan petunjuk dan umpan balik,
mengarahkan kembali usaha siswa, serta membantu mereka menggunakan strategi
tertentu.
Salah satu ciri penting dari kelas
yang menerapkan model pembelajaran kolaboratif adalah siswa tidak
dikotak-kotakan berdasarkan kemampuannya, minatnya, ataupun karakteristik
lainnya. Pengkotakan tersebut dinilai menghambat munculnya kolaborasi dan
mengurangi kesempatan siswa untuk belajar bersama siswa lain. Dengan demikian,
semua siswa dapat belajar dari siswa lain dan tidak ada siswa yang tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan masukan dan menghargai masukan yang
diberikan orang lain.
No comments:
Post a Comment